Catatan Dahlan Iskan: Naik Sepeda

Catatan Dahlan Iskan: Naik Sepeda - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Membaca kolom komentar hari ini, saya dibuat tertawa eh.. senyum-senyum sendiri, terutama tulisan Kang Sabarikhlas yang mengira saya mau menjadi perusuh baru, he he.

Tulisan Bapak Fiona Handoko, Jo Neka, Bapak Riyono SKP, Bapak Thamrindahlan dan Jimmy Marta  yang penasaran dan menebak-nebak nama samaran dari Dwiati Handayani. 

Rasanya ingin saya merespons semua komentar mereka, tapi saya belum cukup berani untuk menulis di kolom komentar. Saya masih ingin terus belajar membuat tulisan yang baik dan layak untuk dibaca oleh banyak orang. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Singapura: Sendang Pancuran

Satu lagi harapan saya, bukan hanya menjadi penulis yang baik, tapi juga menjadi pembaca yang baik. Pembaca yang bisa memahami nilai-nilai baik dari seorang penulis yang tersirat dalam tulisan yang dibuatnya.

Terima kasih Bapak, Disway membuat saya di masa pensiun ini memiliki kesibukan yang positif yaitu membaca dan menulis selain aktivitas yang membahagiakan, momong cucu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Testosteron Prostat

[6/27, 01:35] Yani Jkt: 

Membaca Disway hari ini saya jadi teringat pada Ibu saya.  Saat ini beliau  berusia 83 tahun - tepatnya nanti di  bulan Desember. Sebagai Ibu rumah tangga biasa yang berprofesi Guru TK, Ibu tidak terlibat dalam dunia politik, juga bukan pengamat politik.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tentara Menulis

Meskipun sebagai rakyat biasa, menurut saya, beliau  adalah seorang Soekarnois. Mungkin  terbawa oleh suaminya, yaitu mendiang Bapak saya yang selisih usianya 16 tahun lebih tua pada saat mereka menikah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya