Catatan Dahlan Iskan: Habib Kiai

Catatan Dahlan Iskan: Habib Kiai - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Tapi, sebenarnya, di balik riuhnya media sosial, ada juga yang memprihatinkan: soal nasab (keturunan siapa) seolah terlihat seperti lebih penting daripada soal nasib. Saya lihat, energi yang dikeluarkan untuk urusan nasab ini luar biasa. Termasuk energi untuk bertengkar.

Ada yang mencoba mencari jalan tengah: tes DNA saja. Tidak usah ribut. Toh, zaman sudah sangat modern. Sampai ada yang ingin melibatkan BRIN untuk tes DNA itu.

Mungkin masih dibayangkan tes DNA itu sulit sekali. Harus ke Amerika seperti yang saya lakukan 10 tahun lalu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pemenang Sementara

Tapi, ada yang menolak ajakan tes DNA dengan dalil agama: tes DNA itu haram. Entah dari mana datangnya dalil haram itu.

Sekarang tes DNA sudah biasa. Sudah bisa dilakukan pun di Jakarta. Bahkan di beberapa tempat. Saya melakukannya lagi di Jakarta bulan lalu. Lagi tunggu hasil. Apakah sudah lebih terperinci dibanding 10 tahun lalu. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Hidrogen GIIAS

Waktu itu hasilnya, Anda masih ingat: saya ini keturunan campuran. Ada darah Neanderthal (manusia purba sebelum Nabi Adam), sebanyak 2,5 persen. Arab: 2,5 persen. Tionghoa: 5 persen. Indian Amerika: 5 persen. Sisanya: keturunan Asia Tenggara. Tanpa ada perincian dari mana saja Asia Tenggara itu. Jangan-jangan dari Jawanya manusia Ngawi atau dari Sunda purba atau dari Campa.

Siapa keturunan siapa kelihatannya memang penting –secara pribadi. Entah untuk apa. Tapi, tesis Kiai Imad yang mengatakan habib di lingkungan Alawy bukanlah keturunan nabi benar-benar menimbulkan reaksi yang luar biasa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Aparat Netral

Ustad Wafi agak ketinggalan mengetahui riuhnya perdebatan di medsos itu. Sekitar tiga bulan lalu ia kedatangan tamu di rumahnya. Mereka adalah pengurus Syuriah NU Probolinggo. Ustad Wafi memang tinggal di Probolinggo, Jatim. Di sebuah desa selatan terminal bus kota: Triwung Kidul. Ia bersama ayahandanya mengajar agama di pondoknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya