Catatan Dahlan Iskan: Tahija Wolbachia

Catatan Dahlan Iskan: Tahija Wolbachia - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sebagai dokter mata ahli bedah retina, tidak sulit bagi Sjakon memahami dunia kesehatan masyarakat. 

Sebagai pewaris salah satu konglomerat terbesar Indonesia di masa lalu tidak sulit mencari dana.

Yang sulit adalah dari mana memulainya. Tidak banyak hasil penelitian tentang DB yang bisa dijadikan acuan. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bani Wolbachia

Tapi harus dimulai. Ia pun memilih fokus pada pemusnahan jentik nyamuk pembawa virus demam berdarah: aedes aegypti. Pakai teknologi control of targeted sources.

Gagal.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Nobel Robin

Lima tahun Yayasan Tahija berjuang melawan jentik aedes aegypti. Tidak membuahkan hasil. ''Sudah habis Rp 50 miliar,'' ujar Trihadi yang saat itu belum bergabung ke Yayasan Tahija (baca: Tahiya).

Trihadi orang Kediri. Setelah lulus SMAN 2 Kediri ia masuk ITB. Teknik Industri. Angkatan tahun 1980. Setelah dua tahun bekerja di Elnusa, Trihadi terjun ke lembaga not for profit, NGO. Ia bergabung ke World Vision International. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Sirkuit Mandalika: Luar Dalam

Selama 30 tahun di WVI Trihadi pindah-pindah: Hong Kong, RRT, Singapura, Belanda, dan terakhir di London. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya