Catatan Dahlan Iskan: Tebakan COP

Catatan Dahlan Iskan: Tebakan COP - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Itulah KTT Green Energy. Tiap tahun. Sebagai kontrol atas keseriusan negara-negara di dunia dalam menyikapi pemanasan global.

COP yang paling terkenal adalah COP tahun 2014. Di Paris. Saat itulah terjadi ''Kesepakatan Paris'' yang terkenal itu: suhu dunia harus turun 1,5 sampai 2 derajat di tahun 2050.

Anda sudah merasakan betapa panas suhu di atas bumi. Hari-hari ini. Itu akan terus kian panas tanpa pengendalian dari semua negara.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Jokowi dan Ganjar Pranowo: Catat Sejarah

Tiap tahun COP memonitornya: sudah sampai di mana pelaksanaan komitmen negara-negara yang telah meratifikasi ''Kesepakatan Paris''. Termasuk Indonesia.

Hasil monitoring terbaru: tidak ada negara yang mencapai target. Indonesia yang di tahun 2025 green energy-nya ditetapkan mencapai 23 persen rasanya masih jauh. Sekarang baru tercapai 14 persen.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ni De

Indonesia memang punya persoalan internal yang khas. PLN kelihatannya dalam keadaan ''terpaksa'' dalam menerima pasokan green listrik. Mungkin orang PLN setuju dengan kalimat di atas tapi tidak berani mengatakannya.

Misalkan yang di Cirata itu. PLN harus membeli listrik dari PLTS Terapung Cirata. Sebanyak 200MW. Hanya di siang hari. Dengan harga lebih mahal dari listrik yang dihasilkan oleh PLTU milik PLN sendiri. Juga lebih mahal dibanding harga jual PLN kepada pelanggan rumah tangga.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tungku Sigit

Padahal di siang hari PLN sudah kelebihan listrik. Di Jawa –tempat Cirata berada. Lalu PLN diharuskan membeli listrik yang lebih mahal di siang hari. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya