Catatan Dahlan Iskan: Mimpi Sungai

Catatan Dahlan Iskan: Mimpi Sungai - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - SAYA sudah menduga: akan digosipkan para perusuh Disway. Yakni soal tulisan-tulisan di Disway dua hari terakhir: kenapa begitu pendek.

Indikasinya: saya mimpi menyeberangi sungai dengan air tipis yang bergemercik. Untungnya tidak ada kejadian digigit ular di sungai itu. Juga tidak ada adegan terjatuh ke air ketika saya seperti terpeleset batu kecil. Dalam mimpi itu saya bisa menyeberangi sungai dengan celana dan sepatu baru yang tetap kering.

Mimpi itu penanda bahwa ternyata saya juga takut perusuh –di samping takut istri. Sampai terbawa ke mimpi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bram Parung

Sebenarnya saya ingin membela diri atas gosip itu. Ketua MK saja bisa membela diri, masak saya tidak. Tapi saya urungkan. Mungkin saya akan pilih menggugat saja para perusuh itu lewat PTUN.

Isi gugatan akan berbentuk permintaan pengesahan pasal ini:  ''menulis pendek lebih berat dari menulis panjang''. Hakim harus memutuskan dengan kalimat amar seperti itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tebakan COP

Ini ilmiah –meski tanpa penelitian. Saya bisa menulis panjang karena yang ditulis ada. Bahan yang akan ditulis tersedia. Lengkap. Bagus. Dramatis. Penuh human interest. Banyak unsur konfliknya. Mengandung hal-hal yang baru.

Menulis panjang seperti itu mudah. Sambil menonton Piala Dunia pun bisa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Jokowi dan Ganjar Pranowo: Catat Sejarah

Tapi bayangkan kalau suatu hari tidak punya bahan tulisan sama sekali. Tidak pula ada yang membantu belanja bahan. Waktu belanja pun tidak ada. Malam pun kian malam. Stres. Panik. Malu. Jadi satu. Hasilnya: tulisan pendek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya