Catatan Dahlan Iskan: Antikemo Baru

Catatan Dahlan Iskan: Antikemo Baru - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Pulang dari Kanada Prof Agung mendirikan pusat riset kanker dan stem cell. Ia jual seluruh hartanya: beli tanah murah 6 hektare di pinggiran Semarang. To be or not to be.

Ia dirikan lab kelas dunia. Sudah jadi. Saya sudah ke sana empat kali. Ia bangun hotel tikus. Sudah jadi. Ia semai bibit-bibit tanaman herbal terkait kanker. Sudah berbiak. Mulai keladi tikus sampai butrowali.

Kini bagian lain tanah di selatan Semarang itu lagi diratakan: siap-siap mulai membangun rumah sakit.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ubah Batu

Prof Agung ingin membuat mini Mayo Hospital di Semarang: yakni rumah sakit yang terkait langsung dengan pusat riset.

Tadi malam saya meneleponnya. Khusus untuk memahami penemuan baru obat kanker di Tiongkok itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Mimi Tjong

Prof Agung sudah meneliti penggunaan kemo dalam penyembuhan kanker. ''Kemo hanya membunuh anak-anak kanker. Tidak bisa membunuh sel induk kanker,'' ujarnya. Itulah sebabnya orang yang sudah dikemo dan sudah dinyatakan bersih kadang masih muncul lagi kankernya.

Di lab SCCR, Prof Agung bisa melihat ''tentara'' yang dihasilkan obat kemo itu. Ketika mendekati anak-anak kanker ''tentara'' itu  membesar. Lalu mampu memakan sel-sel anak kanker yang ukurannya lebih kecil. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ompung Joglo

''Tapi begitu mendekati sel induk kanker, tentara-tentara kemo itu mengempis. Tidak mampu memakan sel induk kanker,'' katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya