Catatan Dahlan Iskan: Kelong Bay

Catatan Dahlan Iskan: Kelong Bay - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Pagi itu hujan sangat lebat. Suara musik harus lebih dikeraskan. Tapi teras ini istimewa. Tidak sampai terkena tempias sama sekali.

Kami berhasil tidak sarapan banyak: satu telur rebus, selembar roti toast, beberapa iris pepaya. Harus ada ruang untuk makan siang. Makan besar.

Pagi itu hanya ada satu acara serius. Maka makan siangnya ditarik agak dini: untuk memberi slot pada roti canai dan yang lainnya tadi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Antikemo Baru

Lokasi makan siang ini dipilih yang agak jauh: agar perjalanan pulang dari restoran bisa sekitar 1 jam.

Pilihan lokasi pun jatuh ke Tanjung Piayau. Saya sudah sering makan di kelong di Batam tapi baru sekali ini ke kelong di Tanjung Piayau. Lokasinya di ujung salah satu tanjung pulau Batam.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ubah Batu

Sebenarnya banyak kelong di Batam. Kelong mana saja menyediakan menu gonggong. Ada kelong di wilayah Tanjung Riau, ada kelong di wilayah Barelang, ada kelong di wilayah Tanjung Piayau, dan ada pula kelong di wilayah Tiban.

Di setiap lokasi itu kelongnya tidak hanya satu. Benar-benar banyak pilihan. Atau justru bingung.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Mimi Tjong

Kelong –Anda sudah tahu– adalah bahasa Melayu untuk restoran yang terapung di atas laut. Di dekat pantai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya