Catatan Dahlan Iskan: Doni Monardo

Catatan Dahlan Iskan: Doni Monardo - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Saya pun memotret kiriman itu. Fotonya saya kirim ke beliau, dengan ucapan terima kasih. Saya berjanji untuk memakainya tanpa menyebut mulai kapan.

Janji itu belum saya penuhi. Sampai beliau meninggal dunia hari Minggu sore lalu dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata kemarin siang.

Anda sudah tahu: komandan upacara pemakaman itu adalah Kepala Staf TNI-AD yang baru: Jenderal Maruli Simanjuntak. Maruli adalah junior Doni di Kopassus. Waktu Doni menjabat Danjen Kopassus, Jenderal Maruli masih letnan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pollux Flower

Waktu itu Doni punya program unggulan: anggota Kopassus-muda harus jadi juara di bidang masing-masing. Ada judo. Karate. Mendaki gunung. Dan banyak lagi. 

Maruli adalah juara judo. Lalu Pangdam Tanjungpura sekarang Mayjen TNI Iwan Setiawan juara mendaki gunung. Tim Mayjen Iwan membuat sejarah bagi Indonesia: berhasil mencapai puncak Everest. Bendera merah putih berkibar di sana. Kopassuslah pengibarnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Antikemo Baru

Sebelum pertemuan di pabrik plastik ramah lingkungan itu saya bertemu Pak Doni di pusat pengendalian Covid-19. Beliau adalah panglima tertinggi pengendalian Covid. Beliau adalah kepala BNPB –Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Setelah menjalani berbagai tes saya diizinkan masuk ke ruang kerjanya. Itu adalah juga tempat tinggal beliau. Selama menjadi komandan pengendalian Covid beliau tidak pernah pulang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Mimi Tjong

Tidur di sebelah ruang kerja itu: tempat tidur lipat yang biasa dipakai di barak tentara. Waktu beliau habis untuk urusan Covid. Siang-malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya