Catatan Dahlan Iskan soal Antam: Utang Emas

Catatan Dahlan Iskan soal Antam: Utang Emas - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - SAMPAI kemarin, soal utang emas 1,1 ton belum juga ada perkembangan baru. Saya mencoba kembali menjadi reporter: belum berhasil. 

Di saat masih sulit membayar ''utang tulisan'' itu ada dewi penolong.

Saya memanggilnya Mbak Yani. Pernah jadi anak buah: di bagian keuangan, khususnya yang mengurus kas-bon karyawan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Debat Capres-Cawapres: Gatal Garuk

Bertahun tidak jumpa, tiba-tiba Mbak Yani mendaftar sebagai relawan Vaksin Nusantara. Orangnya pendiam. Kalem. Kulit bening. Rambut sebahu. Berkacamata.

Suatu saat Mbak Yani kirim komentar soal artikel di Disway. Lewat WA. Mungkin baru sekali itu seumur hidupnyi menulis komentar.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Sinuhun Breksi

Saya pun membalas: kenapa tidak diposting di kolom komentar. Dia bilang singkat: malu. Merasa tidak layak.

"Masih jauh dari komentar-komentar dari pembaca Disway yang lain," jawab Mbak Yani.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pleno Vital

Saya pun minta dia terus menulis. Saya lihat tulisannya kian baik. Sekali waktu saya tampilkan di Disway. Kian lama Mbak Yani kian sering menulis. Dikirim ke WA saya. Belum juga berani ke kolom komentar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya