Catatan Dahlan Iskan: Jenderal Guo

Catatan Dahlan Iskan: Jenderal Guo - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Setelah terpanggil untuk mengurus warisan spiritual sang ayah, barulah Ami mencari tahu seluk beluk kelenteng tersebut. Ia lantas menemukan satu buku tua di lemari kelenteng tersebut --ditulis dalam bahasa mandarin. Ia baca baik-baik. Isinya ternyata menambah daya tarik dirinya: tentang Jenderal Guo Ziyi. 

Ternyata Jenderal Guo Ziyi itulah sosok leluhur keluarganya. Juga leluhur semua keluarga yang  bermarga Guo.

Tentu, semua yang bermarga Guo  bangga dengan leluhur mereka itu. Ia bukan hanya seorang jenderal besar, tapi juga seorang perdana menteri. Yakni di zaman dinasti Tang --lebih 1000 tahun lalu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Makan Dulu

Guo Ziyi pernah mengatasi pemberontakan terbesar di zaman itu --dengan memimpin sendiri pertempuran besar itu. Bahkan sampai ada yang melebih-lebihkannya: nyaris bertempur seorang diri. Dan menang.

Sejak itu zaman dinasti Tang terkenal sebagai era yang adil makmur, tenang, damai, bahagia selama 300 tahun. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Karagenan Alor

Di zaman itulah Buddha masuk secara besar-besaran ke Tiongkok --dari India. Kisah Sun Go Kong berasal dari era ini.

Ketika akhirnya minta pensiun, Guo Ziyi mendapat hadiah wilayah perdikan. Lebih luas dari satu kabupaten terbesar di Jawa. Lokasinya tidak terlalu jauh dari ibu kota kekaisaran Tang, Xi'an. Daerah perdikan itu disebut Fen Yang. Dari Xi'an kira-kira 4 jam naik mobil ke arah timur.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Klimaks Kedua

Tentu status perdikan itu hilang di kemudian hari. Setelah tahun 1996 Fen Yang jadi satu kabupaten tersendiri. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya