Miris! Kapolres Sebut Santri di Kediri Dianiaya Berulang Kali Sebelum Akhirnya Meninggal

Miris! Kapolres Sebut Santri di Kediri Dianiaya Berulang Kali Sebelum Akhirnya Meninggal - GenPI.co
Tersangka saat proses rekonstruksi penganiayaan santri di Mapolres Kediri Kota, Jawa Timur, Kamis (29/2). (Foto: ANTARA/Asmaul)

GenPI.co - Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji membeberkan santri pondok pesantren di Kediri yang meninggal dianiaya berkali-kali.

Hal ini terungkap saat Polres Kediri Kota menggelar rekonstruksi dalam kasus penganiayaan santri PPTQ Al Hanifiyyah, di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, berinisial BM (14).

Kapolres menjelaskan rekonstruksi itu dilakukan di tiga lokasi kejadian, yakni tempat kejadian perkara (TKP) pertama 3 adegan, TKP kedua ada 12 adegan, dan TKP ketiga ada 40 adegan.

BACA JUGA:  Kemenag Sebut Ponpes di Kediri Tempat Santri Meninggal Dianiaya Tak Miliki Izin

"Itu sekitar 3 waktu, yakni tanggal 18 Februari, 21 Februari dan 22 Februari 2024 sampai 23 Februari dini hari," kata dia, dikutip Jumat (1/3).

Kapolres membeberkan keempat tersangka, yakni AF (16) asal Denpasar Bali, MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Kabupaten Nganjuk, dan AK (17) asal Surabaya, berperan dalam penganiayaan santri ini sehingga menyebabkan korban meninggal.

BACA JUGA:  Santri Ponpes di Kediri Meninggal Diduga Dianiaya, 4 Kakak Kelas Ditangkap

Menurut dia, lokasi penganiayaan santri BM ini terjadi di dalam Ponpes Al Hanifiyyah di 3 lokasi berbeda.

Setelah dianiaya, korban lalu dibawa ke puskesmas, tetapi dokter yang memeriksa korban dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (23/2) pagi.

BACA JUGA:  6 Oknum TNI Jadi Tersangka Penganiayaan Sukarelawan Ganjar-Mahfud

Kapolres menjelaskan dari dokter yang memeriksa mengungkapkan di tubuh korban ditemukan luka pada anggota tubuh bagian atas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya