Catatan Dahlan Iskan: Jagung Bakar

Catatan Dahlan Iskan: Jagung Bakar - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Musim hujan tiga bulan itu sudah cukup untuk bercocok tanam. 

Toh sekali tanam dengan luas satu hektare hasilnya sama dengan tiga kali tanam dengan luas 0,3 hektare. Komentator yang selalu bertanya soal di mana belajar matematika mungkin bisa mulai belajar berhitung dari Buraydah.

Jangan tanya soal kurma. Provinsi Qassim adalah ''ibu kota'' kurma Saudi Arabia. Kalau Anda beli kurma sesekali lihat bungkusnya: banyak yang tertulis Qassim. Maksudnya dari provinsi ini.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Senyum Muda

Saya beruntung berhenti di Buraydah. Otak saya lebih banyak isinya. Pandangan saya akan Shada Alabo (萨达阿拉伯) pun berubah.

Tanpa saya sadari Shada Alabo punya daratan yang luas. Yang subur memang lebih sedikit. Tapi sedikit dari sangat luas jatuhnya masih luas.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pagar Teras

Anda sudah tahu: daratan Shada Alabo lebih luas dari Indonesia yang luas itu. Nggak percaya? Kurangi lautnya. Jumlahkan tanahnya. Tanah kita lebih kecil dari tanah Arab Saudi.

Kurangi juga tanah kita yang tidak subur. Belum tentu masih bisa lebih luas dari provinsi Qassim.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tersiksa Jendela

Yang juga baru: kini Provinsi Qassim menanam gandum. Akan terus dikembangkan. Saya baca rencana itu: Qassim akan jadi eksporter gandum. Insya Allah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya