Saat tamat SMA Wei Ling menjadi lulusan terbaik di seluruh Singapura. Saat lulus fakultas kedokteran di University of Singapore (kini jadi National University of Singapore) dia juga lulusan terbaik.
Atas kenyataan hari tuanyi itu Wei Ling meneruskan tulisannyi di Facebook: Saya hanya akan menerima kemerosotan fisik itu dengan syarat. Yakni setelah betapa pun kerasnya usaha saya untuk mengatasinya tidak dapat mempertahankan kondisi melemahnya tubuh saya".
Artinya: Wei Ling tidak mau menyerah begitu saja. Tapi sakitnyi memang sulit diobati, pun di Singapura. Dia menderita sakit yang disebut "progressive supranuclear palsy''.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Mini Ekspose
Badannyi melemah. Geraknyi melambat. Dia sampai terjatuh saat jalan-jalan di taman. Tulang pahanyi patah.
Saya menghubungi dokter ahli syaraf di Surabaya: Dr dr Muhammad Faris SpBS. Apakah penyakit itu sering ia temui di Indonesia.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Dada Punggung
"Kasus ini cukup jarang. Bisa karena pasien tidak terdiagnosis atau hal lainnya," ujar dokter Faris. "Saat ini dikatakan sulit disembuhkan. Pengobatannya lebih bersifat menghambat progresivitas. Juga mencegah agar tidak mudah terjadi komplikasi," tambahnya.
Ia doktor syaraf yang menjadi menantu guru besar ahli syaraf Prof Hafidz yang ikut demo pemecatan dekan fakultas kedokteran Unair tempo hari.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tiga Lima
Wei Ling tahu banyak penyakit yang dia derita. Dia sendiri ahli penyakit saraf yang sangat terkenal. Bahkan pernah menjabat ketua perkumpulan ahli saraf Singapura.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News