Catatan Dahlan Iskan: Sampai Kapan

Catatan Dahlan Iskan: Sampai Kapan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

"Apakah benar lesu?" tanya saya. "Bukankah ada yang berteori ekonomi sebenarnya tidak lesu? Katanya, yang terjadi adalah peralihan. Beralih dari offline ke online. Bukan lesu," sambung saya.

Saya pun ditertawakan. Anggota HPN itu hampir semua pengusaha lama. Sudah lolos dari masa-masa jatuh-bangun. Hanya satu orang yang usahanya baru berumur tiga tahun.

Salah satu di antara mereka itu ada yang usaha katering. Awalnya pemasok ayam lodoh untuk banyak restoran bermenu masakan khas Trenggalek-Tulungagung itu tapi tidak punya kokinya. Ia bikin ayam lodoh beku. Dikirim sampai ke Tegal dan Purwokerto.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Detik Terakhir

Namanya: Riyan Rahmawan. Nama usahanya: katering Doro Gepak.

Sejak Covid-19 terjadi perubahan drastis: pesanan online lebih banyak. Bahkan dari luar negeri: Taiwan, Hongkong, Korea, Jepang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kabinet Baru

Yang lebih banyak dipesan pun berubah: tumpeng Ponorogo. Kirim tumpeng ke Taiwan? Tidak.

Pemesannya dari negara-negara tersebut tapi tumpengnya minta dikirim ke alamat di sekitar Ponorogo saja. "Tiap hari ada pesanan dari luar negeri," ujar Riyan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Diktator Baik

Pesan yang harus Riyan tulis di tumpeng itu macam-macam. Terbanyak: selamat ulang tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya