
Rendra pun terjun ke MLM. Ia mulai punya uang. Sedikit. Bisa mencicil beli rumah. Lalu jadi agen trading forex. Uangnya tambah banyak.
Salah satu karyawan Ramayana ada yang bernama Mira Susaudah. Ia kawini gadis Malang itu.
Di jasa trading forex itulah ia mulai bisa memupuk modal. Beli tanah. Beli lagi. Tanah lagi. Sebagian yang lain untuk mengembangkan usaha kuliner. Gagal. Usaha rekreasi gagal.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Abdullah Listrik
Meski uangnya mulai banyak Rendra merasa hidupnya tidak tenang. Ia selalu dalam keraguan: apakah hasil usaha forexnya itu sepenuhnya halal.
Usaha Rendra itu berkembang karena ia bisa melayani transaksi kecil-kecil. Seratus dolar pun bisa. Banyak yang masuk. Apalagi promosi perusahaan forex itu sangat keras. Sampai pasang logo di kaus klub sepak bola Liga Inggris Fulham dan Aston Villa. Juga di tim Formula One.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tembus Kerupuk
"Sering dalam satu bulan bisa dapat hasil Rp 1 miliar," ujar Rendra tadi malam.
Saya memang ngobrol dengan Rendra saat di bus dalam perjalanan dari kantor pusat mobil listrik BYD di luar kota Shenzhen ke Guangzhou. Tiga jam kami dalam bus bersama 38 anggota rombongan lainnya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Robot Curhat
Keraguan akan hasil usahanya itu berakhir saat seorang teman ke rumahnya. Si teman "menyadarkan" dirinya. Si teman adalah aktivis kelompok MTR --Masyarakat Tanpa Riba.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News