Aksi 1500 Penari di Fulan Fehan

Aksi 1500 Penari di Fulan Fehan - GenPI.co
Sebanyak 1500 penari menarikan Tarian Likurai di Savana Fulan Fehan, Sabtu (6/10)

Savana Fulan Fehan, Belu, NTT, ramai sekali pada Sabtu, (6/10).  Ada pertunjukkan kolosal yang digelar di padang rumput kecoklatan yang meranggas karena kemarau itu. Ada 1500 orang tampil dengan balutan tenun Timor. Mereka menyuguhkan Tari Likaurai.

Tarian yang ditampilkan dengan masif, tentu saja menjadi magnet. Belasan ribu pengunjung menyemut di tempat itu. Mereka ingin larut dalam kemeriahan tari yang menjadi  suguhan dalam Festival Likurai Timor itu.

Para penari tampil sangat kompak. Karakter khas masyarakat NTT begitu nampak. Hembusan angin dingin menepis teriknya matahari. Para penari tetap bersemangat meliuk-liuk di tengah hamparan savana yang berbukit-bukit.

Semakin menarik, tarian perang itu dipadukan dengan drama musikal ‘Antama’. Koreografernya tak main-main,  Eko ‘Pece’ Nugroho. Eko adalah salah satu sosok yang sukses dalam opening dan closing Asian Games 2018.

”Kami sangat bangga, seni dan budaya lokal Indonesia tidak hilang. Apalagi ini ada di tempat kami yang indah dan sangat layak untuk dinikmati wisatawan,” ujar Bupati Belu, Willybrodus Lay, Sabtu (6/10).

Willybrodus meneruskan, ada kebanggaan bagi dirinya dan masyarakat. Bahwa seni budaya NTT, khususnya tarian Likurai, masuk dalam dua agenda besar sekaligus. Yakni Indonesiana dari Kemendikbud dan Top 100 Wonderful Event Kemenpar.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik inisiatif dari pemerintah daerah Belu. Karena menjadikan Festival Likurai Timor sebagai acara lintas batas. Menurutnya atraksi seperti ini yang akan menarik wisman Timor Leste masuk ke Indonesia.

“Kunci untuk menarik negara tetangga terletak pada seni dan budaya, musik dan kuliner. Dan, festival ini sangat diminati wisman Timor Leste. Karena memiliki kesamaan budaya," ujar Menpar Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya