Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yii Ko)
Berjuang melawan Belanda dengan memimpin perlawanan gerilya di Gunung Siontapina.
Himayatuddin berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan terutama membebaskan bangsanya dari belenggu penguasaan Belanda.
Perjanjian-perjanjian dari raja-raja terdahulu telah membuat rakyat Buton sengsara, dan kerajaannya hanya memilki kedaulatan semu.
Lahir di Buton Sulawesi Tenggara awal abad ke-18 Masehi. Himayatuddin wafat dan dimakamkan di Gunung Siontapina pada 1776.
Sardjito
Sardjito meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan penelitian penyakit kolera, disentri, lepra, tifus, influenza, diabetes.
Ia menerima berbagai penghargaan, antara lain atasnya untuk pembangunan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1951). Mendapat Bintang Gerilya (1958), Bintang Mahaputra tingkat III dan Bintang Kehormatan Keilmuan dari Uni Soviet (1960).
Lainnya, Bintang Satya Lancana dan Bintang Satya Lancana Karya Satya (1961), Bintang Mahaputra tingkat II (1973).
Lahir di Magetan, Madiun, Jawa Timur, 13 Agustus 1889. Sardjito meninggal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada 6 Mei 1970 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara.
Mengabdikan diri di bidang kesehatan dengan menjadi Anggota Kehormatan/pengurus Perkumpulan Dokter Indonesia pada 1915 sampai 1942.
Pada 1925, menjadi Ketua Organisasi Pergerakan Nasional Budi Utomo Cabang Jakarta. Pada 1926-1930 menjadi anggota Haminte Jakarta dan wakil Wethouder.
Sejak tahun 1937-1944 menjadi Pemimpin Redactie Medische Beriichten (Berita Ketabiban).
Dr Sardjito meninggal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada 6 Mei 1970 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News