Mengenal 6 Sosok Pahlawan Nasional Baru

Mengenal 6 Sosok Pahlawan Nasional Baru - GenPI.co
Presiden Jokowi menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh yang berjasa bagi bangsa dan negara (foto: Biro Setpres)

K.H. Abdul Kahar Mudzakkir

Saat menuntut ilmu di Universitas Al Azhar maupun di Universitas Darul Ulum, ia aktif menggalang dukungan bagi kemerdekaan melalui berbagai organisasi yang diikuti seperti

Gerakan Pelajar Indonesia maupun Perhimpunan Indonesia.

Perjuangan Indonesia untuk merebut kemerdekaan, ia sebarkan  melalui tulisannya di berbagai artikel surat kabar yang terbit di Mesir maupun melalui Muktamar Islam Internasional.

Setelah menyelesaikan studinya di Mesir, Abdul Kahar Mudzakkir berkiprah di bidang dakwah dan pendidikan melalui Muhammadiyah.

Aktivitas politik untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang telah dilakukannya sejak berada di Mesir terus dilanjutkan di Indonesia dengan aktif dalam Partai Islam Indonesia.

Abdul Kahar Mudzakkir lahir di Kampung Gading Selatan, Kota Yogyakarta, 16 April 1907. Ia wafat pada 1 Desember 1973 dan dimakamkan di Pemakaman Boharen Purbayan, Kotagede.

Alexander Andries Maramis

Merupakan salah satu tokoh Minahasa yang menjadi anggota Badan Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Tokoh kelahiran Paniki Bawah, Minahasa, 20 Juni 1897 ini juga termasuk dalam anggota panitia perancang UUD 1945. Ia juga berperan dalam merumuskan preambule dari dasar negara yang juga dikenal dengan Piagam Jakarta pada 17 Agusus 1945.

Saat kabinet pertama dibentuk, Maramis menjadi anggota kabinet, menteri negara, wakil menteri keuangan, menteri keuangan.

Di awal kemerdekaan, ekonomi terpuruk akibat perang. Selaku Menteri Keuangan, Maramis memerintahkan mencetak ORI (Oeang Republik Indonesia) dan diedarkan pertama kali oleh BNI 1946.

K.H. Masjkur

Merupakan pejuang dari zaman Jepang sampai Orde Baru.

Pria kelahiran Singosari ini, berperan sejak persiapan kemerdekaan.

Prestasi K.H. Masjkur di antaranya sebagai Pimpinan Tertinggi Barisan Sabilillah, Anggota BPUPKI yang merumuskan Pancasila dan UUD 1945, Pendiri Yayasan Sabilillah Malang,

Ketua Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) pertama, Ketua Umum PBNU, dan Menteri Agama RI.

Pengusulan K.H. Masjkur untuk menjadi Pahlwan Nasional telah dilakukan sejak 1995 namun sempat terhenti. Pemberkasan diulang dan diusulkan kembali pada 2017 dan berproses hingga 2018.

K.H. Masjkur meninggal di Jakarta, 18 Desember 1992 dan dimakamkan di Singosari, Malang, Provinsi Jawa Timur.

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya