Menikmati Arsitektur dan Nilai Bantayo Poboide

Menikmati Arsitektur dan Nilai Bantayo Poboide - GenPI.co
Bantayo Poboide

Di belakang Huwali 10 Banta Pulu terdapat Huwali lo Wadaka, tempat para gadis cantik puteri raja tidur. Dalam aturan kerajaan di Gorontalo, putra dan putri raja tidak dalam satu kamar, melainkan dipisahkan.

Ruang makan kerajaan dinamakan Huwali lo Polamelalo, raja dan permaisuri menikmati sajian makanan di ruang ini. Huwali lo Polamelalo harus aman dari berbagai kemungkinan dari perbuatan jahat yang dimasukkan lewat makanan dan minuman.

Dan di bagian belakang terdapat dua ruang untuk para pembantu pria dan wanita secara terpisah. Para abdi laki-laki menempati Huwalo lo Bubaya Lai dan yang merempuan menempati Huwali lo Bubaya Bua.

Segala keperluan kerajaan harus disediakan secara cepat dan tepat, untuk itu peran para pembantu ini dilakukan secara khusus sesuai jenis kelamin. Pendekatan ini menunjukkan kecermatan yang tinggi di masa kerajaan.

Pada masa kerajaan, kamar mandi berada di setiap kamar, Ini memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan pribadi. Bentuknya tidak jauh berbeda dengan kondisi saat ini.

Saat ini, ruang di Bantayo Poboide tidak sepenuhnya difungsikan sebagai mana istana kerajaan Limutu masa lalu. Kamar-kamar dimanfaatkan untuk keperluan sidang adat dan keperluan pengelolaan kepariwisataan.

Menurut Rukmini Otaya, pengelola Bantayo Poboide, konon lokasi berdirinya bangunan ini tepat keberadaan istana raja wanita Limutu yang terkenal bijak, Putri Bungale (Mbui Bungale). Wanita perkasa yang terkenal kemolekannya ini pernah memerintah di daerah ini dengan baik, bahkan tersohor ke luar daerah.

Keharuman nama Mbui Bungale hingga kini masih tercatat, dan menjadi salah satu ratu ternama dalam sejarah Gorontalo masa silam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya