GenPI.co 
Postur ekonomi pariwisata Banyuwangi terlihat semakin meningkat pesat, ini dikarenakan performa dari pariwisata yang mendapat julukan The Sun Rise of Java ini sangat berkembang positif dalam beberapa tahun terakhir. Pergerakan tingkat pertumbuhan ekonominya pun selalu berada di atas pencapaian nasional dan propinsi sehingga berdampak kepada kesejahteraan masyarakat Banyuwangi itu sendiri.
Berdasarkan data yang diperoleh,Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi berada di level 5,6%. Prosentase ini leading 0,53% dari nasional dan unggul 0,15% atas Jawa Timur. “ Rapor pariwisata Banyuwangi saat ini sangat positif. Ini tentu buah kerja bersama dari semua elemen di Banyuwangi. Dalam beberapa tahun terakhir, kami sangat fokus mendorong sektor pariwisata. Hasil positif yang didapat pun sangat luar biasa,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, kemarin.
Wajah The Sun Rise of Jawa secara menyeluruh berubah sumringah. Rasio Banyuwangi ditahun ini ada di angka 0,29. dibandingkan pada 2010 yang berada di strata 0,33. Pengangguran terbuka turun 50% dan saat ini berada di angka 3,07%. Padahal, direntang 2010-an, angka pengangguran terbuka masih ada di angka 6%. Bagaimana kemiskinan? Problem ini ada di angka 8,64%, padahal 8 tahun lalu 20,09%.
“ Kami benar-benar mendapatkan manfaat dari ini semua. Ada banyak problem yang teratasi. Apa yang kami usahakan ini bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat. Kami serius membangun pariwisata ini, sebab potensi jangka panjangnya akan semakin bagus,” ujar Anas ketika ditemui GenPi, Minggu (21/10/2018). Lebih lanjut Anas mengatakan bahwa dari segi pariwisata yang ada di Banyuwangi, akan bisa menarik sektor lain untuk lebih maju dan itu sebabnya kunci utamanya adalah pergerakan wisatawan yang datang menikmati keindahan pariwisata tersebut.
Tingginya angka kunjungan wisatawan tentu menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat Banyuwangi, itu sebabnya, para wisatawan ini mengeluarkan uangnya untuk menikmati berbagai fasilitas di Banyuwangi. Rata-rata para wisatawan asing yang datang memiliki kemampuan spending hingga Rp2,7 Juta per trip. Wisatawan nusantara rata-rata spendingnya sekitar Rp.1,543 Juta. Spending para wisatawan ini pun menghadirkan perputaran sekitar Rp7,7 Triliun per tahun. “ Perputaran uang di Banyuwangi saat ini sangat menjanjikan. Lagi-lagi yang menikmati hasil secara langsung adalah masyarakat.
Baca Juga : Komitmen Azwar Anas Majukan Pariwisata Banyuwangi
Pariwisata Banyuwangi ini bisa digunakan sebagai model bagaimana cara membangun pariwisata yang ideal. Mereka berhasil mengatasi berbagai problem yang muncul sebelumnya ” terang Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementrian Pariwisata RI Ni Wayan Giri Adnyani.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
