Putrayasa mengemukakan karya yang menghadirkan ikonik seperti helm di atasnya terdapat sebuah pistol dan dibungkus sarung, yang awalnya dibuat saat konstelasi politik yang karut marut di Indonesia.
BACA JUGA: Titik Soeharto Pakai Tenun Maumere, Cantiknya Seperti Ibu Menhan
Menurut dia, saat ini yang namanya regulasi cenderung hanya menyasar kalangan bawah, sedangkan para elit justru tak tersentuh. Seperti kasus belakangan yang lagi hangat menimpa BUMN, yang sejatinya, para elit yang membuat aturan, justru dia sendiri yang melanggar.
Dalam karya yang dipamerkan, Ketut Putrayasa menyajikan idiom dalam media helm, pistol dengan tinggi karya 140 sentimeter. Bahan karya dari beludru mix media. Dengan karya bergender maskulin sebagai representasi dari patriarki. (ant)
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News