Bertemu Arief Yahya, Wamenpar Tiongkok Tetap Kirim Outbound

Bertemu Arief Yahya, Wamenpar Tiongkok Tetap Kirim Outbound - GenPI.co

Dalam pertemuan dengan CNTA di arena ATF 2018 – ASEAN Tourism Forum di Shangri La Hotel Ching Mai, Thailand itu, Menpar Arief Yahya mengusulkan kedua Negara membentuk tim Task Force, agar ada partner kerja antar kedua negara, dan setiap persoalan yang menyangkut industry di kedua negara bisa diselesaikan dengan baik. “Beliau setuju, dan sejak itu wisman dari Tiongkok berdatangan lagi,” kata Menpar Arief. 

Task Force itu bertugas mencairkan semua hambatan, baik soal bahasa, soal regulasi, soal connectivity. “Saya masih ingat, mengapa saya harus ngotot ke Beijing awal tahun 2018 itu? Untuk mengejar peak season akhir Januari dan awal Februari, liburan Imlek. Dan akhirnya sukses, wisatawan Tiongkok mengalir kembali ke Bali,” ungkapnya. 

Arief Yahya hanya ingin menjelaskan bahwa wisman Tiongkok itu sangat sensi, mudah “galau”, dan karenanya mudah “pindah ke lain hati.” Outbound mereka besar, dan hampir semua Negara di dunia melirik pasar yang tebal itu. Dua hari ini dalam CITM 2018 Shanghai juga bisa dirasakan, hampir semua Negara di dunia berpromosi dan ikut travel mart di sana. Dari Eropa, Amerika, Afrika, Australia, dan sesame Asia, tampil untuk menjaring wisman Tiongkok. 

Untuk mencabut travel advice ke Bali saat erupsi itu, Menpar Arief Yahya sudah merasakan repot dan sulitnya. Itupun, butuh 6 bulan pasca erupsi untuk recovery, dan kembali normal bulan April 2018. Karena itu, Menpar mengingatkan agar polemic soal tata niaga antar sesame pelaku industry di Bali jangan berkepanjangan. Karena itu akan menjadi bola salju yang justru “merusak” ekosistem dan masa depan pariwisata Bali sendiri. 

Dia setuju, jika ada pelaku industri yang “nakal”, misalnya tidak berizin atau tidak legal, maka sudah sepantasnya harus ditertibkan. Tetapi yang sudah berizin, sudah beroperasi, sudah berinvestasi, tidak boleh diperlakukan semena-mena. 

Arief Yahya juga setuju membuat White List, antar kedua Negara, daftar pelaku industry yang diizinkan beroperasi yang dikeluarkan oleh kedua Negara. Di sinilah asosiasi ASITA bisa berperan, karena polemic ini lebih ke B to B, business to business, antar pelaku industry sendiri. 

Di sela-sela CITM 2018 Shanghai, Pelaku Industri Pariwisata Bali, Eddy Sunyoto sudah bertemu Menpar Arief Yahya. Edy menyampaikan banyak hal terkait dengan polemik yang harus segera diakhiri di Bali, terkait dengan industri Pariwisata yang bermain di pasar Tiongkok. Eddy juga menyesalkan, beberapa pihak yang menggunakan kata-kata yang terlalu keras, sehingga bisa menyinggung banyak pihak. 

“Dan jika diteruskan ini tidak baik buat industri pariwisata yang harus mengedepankan hospitality,” kata Eddy, yang juga menjabat Head of Marketing and Promotion ASITA saat bertemu dengan Menpar Arief Yahya di Shanghai.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya