SINGKONG MENJADI MAKANAN POKOK KAMPUNG CIRENDEU

Singkong, Makanan Pokok Pengganti Nasi di Kampung Cirendeu

Singkong, Makanan Pokok Pengganti Nasi di Kampung Cirendeu - GenPI.co
Masyarakat di Kampung Cirendeu menjadikan singkong sebagai makanan pokok sehari hari

Negara Indonesia memang mayoritas penduduknya mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Bahkan Indonesia sempat dikategorikan sebagai pemakan nasi terbanyak di dunia.

Namun, ada satu kampung di Jawa Barat tidak makan nasi melainkan singkong, yakni Kampung Cirendeu yang terletak di Kota Cimahi, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi, Jawa Barat. Konon, dahulunya Nenek moyang masyarakat di Cirendeu menjadikan singkong sebagai makanan pokok sehari hari.

"Salut sama masyarakat Kampung Cirendeu, sekalipun mereka sudah mengenal nasi tapi tetap memakan singkong karena mengikuti tradisi leluhur yang ada, dan mengkonsumsinya layaknya seperti makan nasi biasa" Ujar Syawal Firmansyah mahasiswa riset yang penggarap film pendek "Anak Singkong 2013" (29/11).

Karena dikelilingi kebun singkong yang luasnya lebih dari 20 hektar, kini masyarakat mengolah hasil-hasil singkong menjadi makanan sehari-hari mereka, dari turun menurun hingga kini yang membuat masyarakat tidak mengkonsumsi nasi sampai saat ini. Sejak saat itu kampung ini pun dijuluki sebagai Kampung Singkong.

"Sebenarnya tidak ada aturan dimana masyarakat ini harus memakan singkong, tapi karena kesadaran akan budaya itulah, dengan sendirinya masyarakat terbiasa mengikuti kebiasaan yang diwarisi nenek moyang." Lanjutnya.

Makanan pokok yang mereka konsumsi dikenal dengan rasi, singkatan dari beras singkong. Masyarakat setempat mengkonsumsi rasi layaknya memakan nasi dan rasi tersebut dimakan bersama lauk pauk dan sayuran.

Singkong mempunyai banyak manfaat, tumbuhan yang termasuk golongan jenis umbi-umbian ini mengandung vitamin C dan beta-karoten yang mampu melindungi sistem imunitas tubuh dan mencegah dari penyakit. 

Tak heran masyarakat di Kampung Cirendeu memiliki daya tahan tubuh yang baik sekalipun kampung ini masih cukup masuk dalam pedalaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya