Ini yang Bisa Bikin Pariwisata Indonesia Lesu

Ini yang Bisa Bikin Pariwisata Indonesia Lesu - GenPI.co
Ilustrasi wisatawan mancanegara. (Foto: Istimewa)

Saat gempa besar melanda Lombok Agustus lalu, sebanyak 17 negara kembali mengeluarkan travel advice. Diantaranya, Prancis, Selandia Baru, UK, Cyprus, Luxembourg, Belgia, Jerman, Kanada, Tiongkok, Australia, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Brazil, dan Swiss.

Travel warning tidak hanya dikeluarkan untuk bencana alam. Saat Lion Air JT 610 jatuh, Pemerintah Australia juga mengeluarkan travel warning. Seluruh pejabatnya dilarang naik Lion Air.

Dari sisi keamanan pun sektor pariwisata bisa terdampak. Seperti saat bom di Surabaya, Februari 2018. Ketika itu, 14 negara mengeluarkan travel warning. Ada Inggris, Polandia, Prancis, Irlandia, Swiss. Amerika, Australia, Hong Kong, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Kanada, Filipina, Brazil.

Ketua Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar, beberapa  waktu lalu mengatakan, jumlah kunjungan wisman pada Januari—Mei dipengaruhi oleh kondisi pariwisata di Tanah Air yang terganggu isu terorisme dan kondisi alam. 

“Dampaknya, banyak negara yang menerbitkan travel advesory dan travel warning ke Indonesia. Konsekuensinya, tingkat kunjungan wisman pada sisa tahun ini harus digenjot ke level rata-rata 1,5 juta—2 juta per bulan. Ada hal-hal yang harus segera dilakukan agar target itu tercapai,” sebutnya.  

Dia mengusulkan agar pemerintah menargetkan kunjungan wisman dari pasar kedua dan pasar-pasar yang selama ini belum maksimal digaet. Tak hanya itu, aturan-aturan penerbangan untuk chartered flight harus lebih dipermudah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya