Mengenal Coka Iba, Atraksi yang Melekat di Budaya Fanten

Mengenal Coka Iba, Atraksi yang Melekat di Budaya Fanten - GenPI.co
Penari Coka Iba di Festival Budaya Islam Fanten Fagogoru 2018.

Tokoh adat lainnya Yajid Arsyad menambahkan, sebenarnya terdapat empat jenis Coka Iba dalam masyarakat. 

“Tapi, tidak semua bisa dijalankan saat Fanten. Yang bisa mendampingi Fanten hanya Coka Iba Lalayon. Mengapa? Karena Coka Iba Lalayon lebih simple. Mudah untuk dipelajari. Dan kita mau anak-anak muda ikut memainkannya sehingga Coka Iba bisa lebih lestari,” katanya.

Sementara Bupati Halmahera Tengah, Edi Langkara, mengatakan Fanten adalah budaya yang sudah sangat mengakar di negeri Fagogoru. “Budaya yang melibatkan tiga negeri, yaitu Weda, Patani dan Maba. Budaya yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu,” paparnya.

Ditambahkannya, Fanten adalah representasi budaya di Negeri Fagogoru. Yaitu budaya untuk saling asah, asih, dan asuh. 

“Fanten adalah identitas dari masyarakat Fagogoru. Dan kita akan teruse menjaganya. Sedangkan buat anak-anak muda kita juga meminta budaya ini dipertahankan. Sehingga silaturahmi dan saling peduli dalam bumi Fagogoru selalu terjaga,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya