Nomadic Tourism Solusi Capai Target 20 Juta Wisman pada 2019

Nomadic Tourism Solusi Capai Target 20 Juta Wisman pada 2019 - GenPI.co
Ilustrasi milenial nomad. (Foto: UNSW Sydney)

Namun, Menpar Arief Yahya mengingatkan, konsep Nomadic Tourism ini sangat customer-centric. Positioning-nya jelas, yaitu para milenial sebagai market utamanya.

Sementara, Tenaga Ahli Nomadic Tourism Waizly Darwin menjelaskan, dunia menyediakan market 39,7 juta backpacker. Mereka terbagi dalam 3 kelompok besar. Flashpacker atau digital nomad memiliki potensi 5 juta orang. Mereka menetap sementara di suatu destinasi sembari bekerja. Kelompok lainnya, glampacker atau familiar sebagai melenial nomad.

Kaum milenial nomad jumlahnya terbesar, mencapai 27 juta orang. Mereka mengembara di berbagai destinasi dunia yang instagramable. Kelompok pengembara dunia lainnya adalah Luxpacker atau Luxurious nomad. Kaum luckpacker ini berjumlah 7,7 juta orang. Mereka mengembara untuk melupakan hiruk pikuk aktivitas dunia.

"Para pengembara dunia ini suka kejutan. Harus ada sesuatu yang baru agar dicermati. Fokuskan semua dari kebutuhan customer. Sebab, atraksi di Indonesia itu luar biasa," ujar Waizly.

Waizly menambahkan, nomadic tourism atau dikenal dengan wisata embara sangat cocok diterapkan di pedalaman yang minim aksesibilitas dan akomodasi.

"Jadi sekarang orang lebih suka mencari dan mendapatkan pengalaman yang unik, beda, anti-mainstream, dan instagramable," pungkas Waizly.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya