Tradisi Gotong Royong 'Mappatettong Bola' Rumah di Sulsel

Tradisi Gotong Royong 'Mappatettong Bola' Rumah di Sulsel - GenPI.co
Proses pembangunan rumah tradisi Mappatettong Bola disebut mambungun tiang rumah secara gotong royong. Foto : Asriadi Rijal

Selain itu ada juga yang dinamakan tradisi "menre bola" setelah rumah kayu ini jadi seutuhnya tradisi menre bola (naik rumah) juga sangat menarik bagi kalangan pencinta budaya kenapa tidak, hal tersebut juga dilakukan sebelum fajar tiba. Ritual tradisi Prosesi diawali tepat jam 5 shubuh kedua pasangan suami istri beserta anaknya duduk bersila diruang tamu bersama petuah adat. Sebelum menuju rumah baru mereka ada yang mesti diperhatikan yaitu seperangkat sajian berupa pattapi (ayaman dari rotan), gayung, sepotong kelapa, sayur nangka, saji, sendok sayur dan Gula merah. Bagian ini merupakan hal wajib ada dalam setiap proses tersebut.

Selanjutnya keluarga tersebut meninggalkan rumah lamanya ke tempat yang baru, sampai dirumah barunya istri dari keluarga tersebut menjatuhkan sajian tadi ke bawah rumah dengan gerakan kaki melalui tangga depan. Lalu memasuki rumah tepatnya di "posi bola" disebutnya sebagai pusar rumah baru yang ditempati. 

Ada 7 macam jenis makanan yang disajikan didalamnya sesuai filosofi yang terkandung dalam kehidupan. Yang paling menarik pula pada 40 hari setelah tradisi ini, penghuni rumah baru tersebut tidak boleh menginap lagi di tempat sanak saudara maupun dirumah orang tuanya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya