
“Pak Menteri pada intinya sepakat. Namun hanya mengingatkan tidak perlu membangun polemik yang terlalu keras, apalagi di era digital yang bisa berpotensi viral termasuk di Tiongkok. Kondisi Bali harus dijaga agar tetap adem demi pariwisata," sebut Cok Ace.
Wagub juga menjelaskan bahwa Menpar Arief Yahya sangat khawatir, dengan situasi Bali belakangan ini. Kalau soal legalitas, sudah sama persepsinya. “Tapi kalau polemik itu dipicu oleh persaingan usaha, persaingan bisnis, maka sebaiknya kita harus bersatu. Karena pasti ada yang tidak happy jika pariwisata Indonesia maju. Suasana polemik itu bisa dimanfaatkan oleh pihak lain, destinasi negara lain, yang berusaha mengambil keuntungan,” kata Cok Ace menirukan Menpar Arief Yahya.
Mengapa begitu? Rupanya Menpar Arief Yahya terus memantau angka kunjungan wisman Tiongkok ke Bali. Bulan Oktober 2018, masih di kisaran 200 ribu sebulan, memasuki November 2018, jatuh 50%-nya, tinggal 100 ribu. Sementara, bencana gempa sudah lewat, dan saat bertemu para pelaku bisnis pariwisata di Beijing Minggu lalu, polemik itulah yang selalu ditanyakan media di Tiongkok.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News