
GenPI.co - Seiring dengan bertambahnya jumlah pasien covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit limbah medis pun otomatis makin banyak.
Kekhawatiran muncul berkenaan dengan pengelolaan limbah medis. Kalau tidak dikelola dengan baik, penularan covid-19 mengancam.
BACA JUGA: Perawat Pakai Pita Hitam Bentuk Duka Cita Akibat Covid-19
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Ahli Lingkungan Indonesia (Indonesia Environmental Scientis Association/IESA), Dr Lina Tri Mugi Astuti memperingatkan risiko terkait penambahan limbah infeksius seperti limbah medis dari penanganan pasien covid-19.
Menurut Lina, studi kasus di China, negara pertama yang mengalami wabah corona memperlihatkan bahwa wabah akibat virus tersebutmenyebabkan penambahan limbah medis dari 4.902,8 ton per hari menjadi 6.066 ton per hari.
Lina mengatakan bahwa hal yang sama bisa terjadi di Indonesia. Berdasarkan perhitungan jumlah pasien terinfeksi dan limbah medis di China, setiap pasien bisa menyumbang 14,3 kg limbah per hari saat wabah.
Meski limbah medis tersebut bukan sepenuhnya berasal dari pasien, tapi juga dari tenaga medis yang menangani pasien, angka itu bisa menjadi gambaran kasar potensi limbah medis selama wabah.
"Bisa bayangkan bagaimana di Indonesia," kata Lina.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News