GenPI.co 
Bangsal Sewotomo di lingkungan Kagungan Dalem Pura Pakualaman kembali disibukkan dengan kegiatan gladi kotor yang kedua pada hari Rabu, 26 Desember 2018.
Gladi kotor pertama sebelumnya digelar pada Minggu, 23 Desember 2018, namun hanya diikuti oleh para peraga yang terdiri dari kedua mempelai, keluarga Paku Alam X, keluarga besan dan para abdi dalem.
Pada gladi kotor yang kedua, peraga yang ikut serta lebih banyak, ditambah oleh penari dan pemain karawitan Jawa. Gladi kotor dimulai sesuai jadwal, pukul 15.30 WIB. Para peraga pun telah siap dengan seragam baju peranakan dan propertinya masing-masing.
K.R.T. Wasito Diprojo sebagai koordinator Langen Projo mengatakan bahwa persiapan untuk Dhaup Ageng sudah dilakukan sejak 3 bulan yang lalu. Karawitan Jawa yang dosebut Langen Projo ini akan membawakan tembang atau gending ketawang puspo warno yang kembang warna-warni.
“ Untuk Dhaup Ageng ini persiapan kita sudah latihan sejak 3 bulan yang lalu, semua latihan setiap hari selasa dan kamis. Nanti kita akan mengiringi selama mempelai datang dan waktu sri paduka Paku Alam masuk ke bangsal. Disini kita main tembangnya puspo warno, yang artinya kembang warna-warni,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Tri.
Langen Projo yang jumlahnya sekitar 40 orang ini nantinya akan mengiringi Dhaup Ageng mulai dari prosesi Ijab sampai Resepsi. Selain itu ada juga penampilan penari bedoyo, yang akan membawakan tarian untuk menyambut mempelai.
Selain memperagakan kesenian yang akan tampil pada prosesi ijab dan resepsi, gladi kotor yang kedua juga memperagakan bagaimana mempelai pria datang dari mesjid menuju pura, prosesi siraman mempelai wanita dan sungkeman dengan orang tua mempelai.
Rencananya, setelah gladi kotor yang kedua, selanjutnya akan digelar gladi bersih pada tanggal 2 Januari 2019.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
