Tradisi Wilujengan, Doa Untuk Kelancaran Dhaup Ageng

Tradisi Wilujengan, Doa Untuk Kelancaran Dhaup Ageng - GenPI.co

Menjelang perhelatan pernikahan agung putera pertama Paku Alam X yang disebut dhaup Ageng, sejumlah persiapan dilakukan oleh pihak kadipaten Pakualaman. Salah satunya adalah menggelar prosesi Wilujengan yakni berdoa bersama oleh segenap panitia untuk meminta kelancaran kepada Sang Pencipta. 

Sekitar pukul 15.30 seluruh abdi dalem berkumpul di Bangsal Sewotomo di Pura Pakualaman untuk ikut serta memanjatkan doa untuk kelancaran Dhaup Ageng. Di tengah bangsal juga ditaruh sesajian yang didoakan, yang nantinya akan dimakan bersama-sama oleh seluruh peserta wilujengan.

Salah satu ahli spiritual yang menjadi pemimpin doa dalam prosesi wilujengan adalah Bapak Yomo Widuro atau yang akrab disapa Pak Yomo. Kepada tim genpi.co Pak Yomo menjelaskan maksud dan tujuan dari prosesi wilujengan.

“Wilujengan itu maksudnya doa bersama, seperti selamatan sebelum prosesu pernikahan digelar. Kita doakan makanan makanan yang ada, nasi tumpeng, buah-buahan, dan minuman lalu dibagi-bagi supaya dimakan bersama. Tujuannya supaya berkah, supaya doanya terkabulkan”, jelas Pak Yomo.

Baca Juga : Persiapan Dhaup Ageng, Gladi Kotor Kedua Digelar

Wilujengan sendiri merupakan prosesi doa bersama yang dilakukan di lingkungan pura sebelum menggelar hajatan besar, termasuk hajatan Dhaup Ageng putra pertama Paku Alam X.

“Sebelum pernikahan digelar, ini salah satu prosesi yang harus dilakukan. Kita meminta agar acara pernikahan dilancarkan tanpa ada halangan apapun”, ungkap Pak Yomo.

Disamping memanjatkan doa kepada Tuhan YME untuk meminta kelancaran, sebelumnya pihak kadipaten pakualaman juga telah melakukan prosesi bucalan, yaitu memberikan sesaji untuk para leluhur untuk meminta izin dan meminta agar prosesi Dhaup Ageng dilancarkan. Selain itu calon pengantin pria dan keluarga Paku Alam X juga akan nyekar ke makam leluhur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya