GenPI.co 
Untuk pertama kalinya Festival Kopi Purbalingga akan diselenggarakan oleh Pemkab bersama Komunitas pegiat Kopi Purbalingga dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Purbalingga Ke 188 Tahun.
Festival tersebut digelar selama dua hari pada tanggal 28-29 Desember 2018 di Alun-alun Purbalingga, mulai pukul 15.15 WIB sampai selesai.
Acara ini menjadi benang penghubung antara sejarah kejayaan Kopi Purbalingga masa lampau dengan kopi Purbalingga masa Kini, bahkan Plt Bupati Purbalingga Tiwi bakal ikut menyeduh kopi.
Ada sekitar 20 stand yang ikut Festival tahun ini,setiap stand menyediakan kopi dengan bahan dasar biji kopi khas Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
“Kami ingin mengenalkan kopi khas Purbalingga secara lebih luas. Dahulu, Purbalingga merupakan salah satu daerah produktif penghasil kopi.” kata panitia Festival Kopi Purbalingga, Ashari.
Ashari menjelaskan, dari data Statistiek der Residentie Banjoemas yang dilansir oleh pemerintah Hindia tahun 1836 menunjukkan bahwa di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Purbalingga itu sudah terdapat sekitar 10.010.00 batang pohon kopi pager, kopi hutan dan kopi kebun baik pohon muda maupun pohon produktif.
“Angka itu merupakan yang terbesar di wilayah Karesidenan Banyumas saat itu sehingga Purbalingga bisa dikatakan sebagai produsen kopi terbesar di wilayah Banyumas dan sekitarnya. Jadi kita pun mengusung tema ‘Mengembalikan Kejayaan Kopi Purbalingga’ ,” jelasnya.
Festival yang dibuka untuk umum ini menampilkan beragam jenis kopi robusta maupun arabika yang disediakan pada festival tersebut. Pengunjung dapat menikmatinya mulai dari harga Rp 5000 sampai Rp 15000.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
