Demplo Bakar, Ikon Baru Kuliner Anggrunggondok Wonosobo

Demplo Bakar, Ikon Baru Kuliner Anggrunggondok Wonosobo - GenPI.co
Demplo siap dibakar dan dinikmati.

Ketika pertama kali kita mendengar kata olahan jagung, pasti yang terlintas adalah nasi jagung, puding jagung, bakwan jagung dan sebagainya. Namun pernahkah mendengar kata demplo? Demplo juga merupakan kuliner dari olahan jagung yang kini jadi ikon baru Desa Wisata Anggrunggondok, Reco, Kertek, Wonosobo.

Tri Wartiono, ketua Pokdarwis setempat mengatakan bahwa ada keunikan demplo asli Anggrunggondok dengan olahan sejenis ini di tempat lain.

“ya kalau di pegunungan mungkin banyak yang bisa buat demplo, tapi untuk rasa bisa dibandingkan. Demplo Anggrunggondok Reco ini diolah dengan telaten, bahannya juga fresh, campuran kelapa dan beras ketannya seimbang , sehingga mendapatkan rasa yang jos”, ungkapnya.

Cara pembuatannya membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari, melewati proses pemisahan jagung dengan kulit arinya dengan cara ditumbuk, perendaman selama 3 hari, kemudian digiling untuk dijadikan tepung. Dari proses ini, hanya membutuhkan waktu 2-3 jaman dengan proses pencampuran dengan kelapa dan beras ketan, dengan cara digulung berbentuk bola kecil dan pengukusan.

“Yang membuat unik lagi, demplo ini dihidangkan dengan cara dibakar. Jadi rasa gurih yang muncul dari campuran jagung, kelapa, beras ketan setelah dikukus akan lebih wangi dan juga setelah dibakar akan menimbulkan sensasi harum arang dibakar, " tambahnya.

Tri mengatakan bahwa demplo dengan berbahan baku jagung ini sendiri punya filosofi sendiri. Jagung merupakan gambaran pemikiran orang hidup, yakni harus selalu dipelihara dan dirawat. Begitu pula dengan pemikiran manusia, harus senantiasa agar tumbuh dan berkembang. Setelah diolah menjadi demplo, filosofinya juga terkait tentang proses hidup, tidak ada yang instan untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas.

Dengan hanya merogoh kocek Rp 2000, kita bisa menikmati tiga buah demplo yang cocok bersanding dengan secangkir kopi ataupun teh sangit panas. Tri berharap dengan adanya ikon kuliner ini wisata Reco lebih dikenal dan ada sesuatu yang menjadi “pengingat” jika berkunjung ke desa wisata ini, dan ke depannya bisa berkembang karena tujuan akhirnya adalah mengangkat perekonomian masyarakat di bidang pariwisata.

Kabid Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Wonosobo, Endang Lisdyaningsih mengatakan bahwa selain kuliner demplo bakar, Anggrunggondok juga terkenal karena merupakan jalur pendakian Alang-Alang Sewu yang menuju ke gunung Sindoro, wisata religi Taman Rohani Anggrunggondok, dan yang terbaru adalah Rumah Kopi Anggrung yang merupakan kerjasama pokdarwis dan kelompok tani. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya