Melihat Rumah Raja Desa Adat di NTT

Melihat Rumah Raja Desa Adat di NTT - GenPI.co
Rumah Raja Desa Kewar, Nusa Tenggara Timur, memiliki dua tiang agung. (dok)

Indonesia punya banyak keragaman adat dan budaya, yang sudah dikenal hingga penjuru dunia. Mulai dari bentuk rumah, upacara adat, hingga bahasa yang beragam. Hal tersebut pun terdapat di salah Desa Kewar, desa yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste ini, terdapat di Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tengara Timur.

Terdapat sebuah rumah raja yang unik pada desa ini, yang berbentuk panggung dan beralaskan atap alang- alang hingga mencapai tanah yang disebut Reu Maten. Pada sebelah kiri dan kanan rumah raja terdapat 15 rumah suku. Secara horizontal rumah yang hanya terdapat ruang tengah tersebut, berada diantara dua tiang agung yang disebut 'Nulai Mon' Tiang laki – laki dan 'Nulai Pana' Tiang Perempuan. 

Baca juga: Kelabba Maja, Surga Tersembunyi di NTT

Saat memasuki rumah panggung tersebut, akan disuguhi dengan ragam hias berbagai bentuk yang diukir tanpa terputus sedikit pun, pada bagian tiang dan juga dindingnya. Bagian halaman rumah juga terdapat pelataran terbuka, yang terbuat dari tumpukan 2 buah batu temu gelang, bahasa setempat menyebutnya Mot Pana dan Mot Mone, dan ada juga sebagai tempat duduk raja yang disebut Leo Rato.

Dua batu yang terdapat pada depan rumah tersebut memiliki fungsi, Mot Pana sebagai kuburan sedangkan dan Mot Mone sebagai tempat duduk para utusan suku pada saat upacara adat. 

Di desa adat ini pemimpin adat disebut 'Reu Loro', Masyarakat Kewar mempunyai nama Gewal yang artinya dipenggal menjadi 2 kata, yaitu Ge nama buah dan wal artinya kenyang. Tak hanya memiliki desa adat yang unik, Desa adat ini merupakan penghasil buah yang baik, diantaranya jambu, jeruk nipis, dan juga jeruk lemon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya