Kemenpar Percepat Recovery Pariwisata di Selat Sunda

Kemenpar Percepat Recovery Pariwisata di Selat Sunda - GenPI.co

JAKARTA – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memimpin Rakor Pemulihan ‘Selat Sunda Bangkit, di Hotel Marbella Anyer, Jumat (11/1). Selain mengundang lebih dari 200 peserta dari unsur pentahelix, Rakor juga dihadiri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.

Menpar Arief mengatakan, Rakor ini bertujuan untuk mempercepat recovery sektor pariwisata di sekitar Selat Sunda yang terdampak tsunami beberapa waktu lalu. Lewat Rakor ini, Kemenpar menginisiasi sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memulihkan sektor pariwisata. Khususnya di Banten dan Lampung.

Rakor ‘Selat Sunda Bangkit’ juga mengangkat isu strategis tentang mitigasi bencana dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata di kawasan Pesisir. Rakor juga dimaksudkan untuk menampung usulan masyarakat dan stakeholder terkait. Khususnya dalam penggunaan DAK sebesar Rp9.360.152.000 untuk Banten, dan Rp33.439.118.000 untuk Lampung. 

“Kami berkomitmen untuk melakukan pemulihan pariwisata di Provinsi Banten dan Lampung. Strategi pemulihan ‘Selat Sunda Bangkit’ difokuskan dalam 3 pilar pariwisata. Yaitu SDM dan kelembagaan, pemasaran, serta destinasi,” ujarnya.

Untuk SDM dan kelembagaan, Kemenpar akan kembali memupuk semangat gerakan sadar wisata. Termasuk melakukan trauma healing guna memulihkan kondisi psikologis masyarakat, pelaku wisata, dan industri. Kemenpar juga akan melakukan peningkatan kapasitas usaha masyarakat, serta melakukan sertifikasi kompetensi dan relaksasi keuangan pada industri.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman mengatakan, pemulihan sektor pariwisata di Selat Sunda harus disegerakan. Terlebih, Indonesia masih menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan penopang devisa.

Dadang mengungkapkan, selama2016 Wonderful Indonesia menerima 46 penghargaan pada berbagai event di 22 negara. Kemudian selama 2017 menerima 27 penghargaan di 13 negara, dan hingga November 2018 menerima 66 penghargaan di 15 negara.

“Artinya, prestasi tersebut harus tetap dipertahankan, meskipun beberapa destinasi wisata di Indonesia terdampak bencana,” tegasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya