Begini Membangun Desa Ekowisata di Gorontalo

Begini Membangun Desa Ekowisata di Gorontalo - GenPI.co
Tanaman kopi di pinggir Sungai Ilomata, Kabupaten Bone Bolango, (Foto: Fuad Pantoiyo)

Dua desa di kawasan penyanggah Taman Nasional Bogani Nani Wartabone berpacu dengan waktu untuk mengembangkan wisata alam. Potensi yang dimiliki sudah menanti untuk disentuh dan dikenalkan kepada masyarakat.

Desa tersebut adalah Ilomata Kecamatan Bulango Ulu dan Poduwoma Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Keduanya memiliki bentang alam hutan dataran rendah yang mempesona, kebun-kebun warga yang meliuk di perbukitan, sungai yang mengalirkan air jernih dan udara bersih yang tak pernah habis.

“Dua orang kepala desa  sudah kami ajak studi banding ke Kalibiru, Kulonprogo, Yogyakarta,” kata Bagus Tri Nugroho, Kepala Satuan Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) 1 Bogani Nani Wartabone, Jumat (11/1/2019).

Baca juga: Demi Pariwisata Maju, Pejabat Pohuwato Berkemah di Hutan

Selama beberapa hari di Kalibiru, mereka belajar sejarah pengembangan ekowisata yang dikelola kelompok warga desa. “Tidak ada yang langsung sukses, semuanya melalui perjuangan,” kata Bagus Tri Nugroho.

Bagus Tri Nugroho  menceritakan sejarah lahan ekowisata Kalibiru yang awalnya berstatus Area Penggunaan Lain (APL) menjadi hutan lindung memberi pukulan warga, karena warga telah menghijaukan dengan menanami beragam kayu hutan dan tanaman keras lain.

Perubahan status menjadi hutan lindung berarti warga tidak bisa menebang pohon. Inilah yang membuat kecewa warga. Banyak upaya telah dicari untuk menyelesaikan masalah ini. “Akhirnya pariwisata adalah solusinya,” kata Bagus Tri Nugroho.

Pariwisata menjadi solusi yang sama-sama menguntungkan banyak pihak, upaya konservasi terus berjalan dan warga mendapatkan manfaat kunjungan wisatawan yang datang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya