
GenPI.co - Nusa Dua, Bali akan menjadi proyek percontohan penerapan destinasi wisata normal baru dalam program Cleanliness, Health, and Safety (CHS).
"Saat ini kami tengah fokus pada penyiapan new normal sebagai persiapan menyambut kembali turis. CHS itulah yang kita siapkan. Kami optimistis bisa menyambut wisatawan dengan pengalaman yang baru dan menarik," kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya di Jakarta, Jumat (5/6).
BACA JUGA: Terharu, Cerita Dewi Sandra Ajarkan Bahasa Isyarat Anak Tunarungu
Menurut Nia, kawasan Nusa Dua dipilih karena lokasinya yang strategis dan merupakan area eksklusif sehingga dapat dengan mudah dilakukan pengawasan.
"Di Nusa Dua juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung mulai dari akomodasi, amenitas, bahkan rumah sakit berskala internasional," ujarnya.
Nia mengatakan, sejak awal pemerintah berkomitmen dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi dampak covid-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk penyiapan protokol kesehatan tatanan kenormalan baru pariwisata.
"Sebelum membuka destinasi kami perlu membangun rasa percaya diri agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Dan di sini langkah-langkahnya," jelas Nia.
Dalam program tersebut Kemenparekraf membagi dalam dua tahapan yaitu Gaining Confidence dan Appealing. Gaining Confidence dimulai dari penyiapan protokol CHS yang nantinya akan dikemas melalui video tutorial yang menarik dan buku panduan yang mudah dimengerti bagi pemangku kepentingan pariwisata seperti hotel, restoran, pusat perbelanjaan, destinasi wisata, dan lainnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News