Pantai Wedi Awu Makin Atraktif dengan Joni Surf Camp

Pantai Wedi Awu Makin Atraktif dengan Joni Surf Camp - GenPI.co

Hariyanto menambahkan, Malang punya potensi. Wilayah Malang ini sangat potensial untuk mengembangkan Nomadic Tourism. Atraksinya luar biasa dan pertumbuhan paiwisatanya pesat. Konsep Nomadic Tourism ini unik karena wisatawan juga diajak menikmati experience lagi,” jelas Hariyanto yang juga dibenarkan Made Arya Wedanthara.

Mengimbangi pertumbuhan dan pergerakan wisatawan, Nomadic Tourism menawarkan konsep terbaik. Amenitasnya disikapi melalui caravan, glamping, dan home pod. Caravan memiliki keuntungan karena bisa berpindah tempat. Menyesuaikan spot ekositis yang diinginkan. Untuk glamping (glamour camp), bisa diartikan ‘camping’ dengan fasilitas akomodasi kelas bintang.

Bagaimana dengan home pod? Familiar sebagai ‘rumah telur’, home pod bisa diformat potable. Konsep dari home pod semi fixed. Beratnya sekitar 2 ton dan terasa nyaman ketika dihuni. Menyempurnakan amenitas, aksesibilitasnya juga simpel. Ada seaplane, helicity, dan live on board. “Konsep ini sebenarnya bagus untuk semua destinasi. Kehadiran amenitas seperti ini juga bisa jadi value tersendiri. Ini membuat destinasi kami semakin atraktif,” kata Made.

Mendukung pariwisata, amenitas terbagi menjadi 2. Ada amenitas tipe konvensional dengan 2.350 hotel berbintang dan 16.000 hotel non-bintang. Amenitas lainnya tipe non-konvensional dengan rincian, 1.890 special lodging, 600 homestay, dan 100 bumi perkemahan glamping. Hingga Maret 2018, terdapat 87 glamping sites dengan format tenda. Harga rata-rata per malamnya sekitar USD77 per malam.

“Penerapan konsep Nomadic Tourism oleh Joni Surf Camp sangat menarik. Dengan potensi besar yang ada, kawasan ini bisa dioptimalkan lagi untuk menerapkan Nomadic Tourism secara penuh. Artinya ada beberapa opsi yang ditawarkan terkait amenitas,” tambah Rizanto Binol.

Nomadic Tourism jadi favorit backpakcer jaman now. Kelompok nomadic travelers terbagi glampacker, luxpacker, dan flashpacker. Karakteristik mereka beragam. Untuk glampacker merupakan pengembara. Mereka tertarik melihat dunia yang instagramable. Jumlah dari glampacker berkisar 27 Juta orang. Luxpacker merupakan kategori pengembara yang ingin lupakan dunia.

Potensi market Luxpacker ada 7,7 Juta orang. Lalu, ada juga flashpacker yang menetap sementara pada suatu tempat sembali produktif menghasilkan karya. Slotnya ada 5 Juta orang. “Pasar Nomadic Tourism ini sebenarnya sudah jelas. Potensi ini harus dioptimakan untuk mendatangkan manfaat ekonomi. Sebab, ada spot yang ideal di Indonesia untuk konsep Nomadic Tourism,” tutur Binol.

Ada beberapa metode yang diterapkan destinasi bila ingin mengembangkan Nomadic Tourism. Untuk glampacker, aksesibilitasnya dengan LCC, ferry/boat, on line. Amenitasnya ditunjang oleh glamping dan LOB. Atraksinya yang berkonsep instagramable. Bagi pasar luxpacker, amenitas dikembangkan seaplane dan LOB/yacht/cruise hingga heli. Amenitasnya premium caravan/glamping, lalu atraksinya escapist.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya