Celah Gorontalo Mengalirkan Air Tawar ke Teluk Tomini

Celah Gorontalo Mengalirkan Air Tawar ke Teluk Tomini - GenPI.co
Celah Gorontalo yang menjadi satu-satunya sungai yang mengalirkan air tawar ke Teluk Tomini. (Foto: RA Azhar)

Muara  sungai yang diapit perbukitan kapur adalah pelabuhan yang ramai sejak masa kerajaan. Dari muara ini hilir mudik kapal tradisional bertiang layar ganda milik pedagang yang membawa hasil bumi Gorontalo dan menukarnya dengan kain atau barang lain dari luar daerah.

Dinding kapur di sisi barat adalah Gunung Hulapa Daa dan Gunung Dulomo, sementara di sisi timurnya berdiri Gunung Dumbo dan Gunung Tamuyo Kiki. Keempatnya seperti gerbang kokoh yang menjaga negeri ini hinggat sekarang.

Dari kedua  dinding alam ini muara sungai mengalirkan air dari pegunungan dan lembah Gorontalo yang luas. Sehingga muara sungai ini adalah satu-satunya celah tempat mengalirnya air tawar ke Teluk Tomini. Inilah Celah Gorontalo yang indah dan legendaris.

Baca juga: Wisata Eksplor Hutan Bakau di Pesisir Utara Teluk Tomini

Celah Gorontalo ini adalah muara sungai besar, Bone dan Bolango serta sebuah sungai kecil, Polanggua, yang tidak lain adalah parit tua berumur ratusan tahun yang dibangun masa kerajaan Gorontalo saat Sultan Botutihe memerintah. Sepanjang sejarah, Celah Gorontalo ini berperan penting dalam lalu lintas perdagangan di kawasan utara dan tengah Pulau Sulawesi. Hingga menjadikan Negeri Gorontalo dikenal sebagai daerah besar di kawasan ini hingga sekarang.

“Kota Gorontalo adalah kota paling besar di pesisir Teluk Tomini yang mencakup wilayah selatan Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo  dan wilayah utara Provinsi Sulawesi Tengah,” kata Siti Rohana Lakadjo, warga Kota Gorontalo yang lahir besar di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Selasa (15/1).

Banyak kota-kota satelit yang bertebaran di pesisir Teluk Tomini, selalu terdapat orang Gorontalo. Ini menandakan pengaruh Gorontalo sangat kuat pada masanya. “Sebelum masuk Celah Gorontalo, di sisi timur terdapat mercusuar putih yang berdiri megah di atas bukit.Ini bangunan baru yang menggantikan mercusuar  lama yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda abad XIX,” papar Siti Rohana Lakadjo.

Tidak jauh dari mercusuar, terdapat bangunan lingkaran putih dan berbendera putih pula. Inilah makam Ta Ilayabe, salah satu tokoh Kerajaan Gorontalo semasa kejayaan kerajaan Ternate. Tokoh ini menjadi penghubung (diplomat) dua kerajaan ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya