Nyiur Melambai, Dari Daya Tarik Wisata Hingga Produk Ekspor

Nyiur Melambai, Dari Daya Tarik Wisata Hingga Produk Ekspor - GenPI.co
Nyiur melambai memanggil wisatawan, juga mampu dijadikan tepung untuk ekspor.

Tak ada pantai yang tidak ada pohon kelapanya. Keindahan pohon ini telah mengilhami pengarang lagu untuk menyanjungnya dalam syair Rayuan Pulau Kelapa.

Sajian buah kelapa muda nan segar selalu menyambut tetamu wisatawan yang datang untuk menikmati pantai dan kehidupan masyarakat pesisir. Kelapa sepertinya tak terpisahkan dari dunia wisata.

Di Gorontalo, sepanjang pantai utara yang menghadap Laut Sulawesi dan pantai selatan yang menghadap Teluk Tomini juga penuh dengan pohon kelapa ini.

Usianya yang sudah puluhan tahun menjadikan pohon ini meninggi hingga tidak ada lagi yang berani memanjatnya.  Bentuknya yang menjulang dengan daun-daunnya acap dijadikan obyek foto lanskap, menambah pesona obyek wisata.

“Kelapa telah menjadi bagian penting pariwisata, dan sekarang kami memanfaatkan dalam produk yang sudah diekspor ke negara-negara eropa,” kata Nelson Pomalingo, Bupati Gorontalo, Jumat (1/2/2019).

Yang dimaksud Nelson Pomalingo adalah produk tepung kelapa yang diproduksi  sebuah pabrik di wilayah Kabupaten Gorontalo.

Awal pekan lalu Kabupaten Gorontalo telah mengekspor 8.160 ton tepung kelapa ke Tiongkok, Jerman dan Belanda. Ini merupakan gebrakan di awal tahun 2019.

Ekspor ini meneguhkan Indonesia sebagai produsen kelapa nomor satu dunia. Ia menyebut ekspor kelapa Indonesia saat ini mencapai 1,9 Juta Ton.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya