Budaya Dayak Pukau Pengunjung FBIM 2018

Budaya Dayak Pukau Pengunjung FBIM 2018 - GenPI.co
Atraksi Budaya Dayak dalam Festival Isen Mulan 2018.

“Lomba Balago ini diikuti oleh 7 tim puteri dari 7 kabupaten dan 11 tim putera dari 11 kabupaten. Untuk 1 team terdiri dari 5 orang. Permainan tradisional ini adalah suatu gambaran adat istiadat budaya dayak Kalimantan,” jelasnya. 

Buat para wanita, khususnya ibu-ibu, juga diajak berpartisipasi dengan lomba masakan tradisional. Yang dilombakan adalah membuat makanan mangenta. Mangenta adalah makanan tradisional khas Dayak Kalimantan Tengah yang berbahan dasar ketan. Perlombaan ini diikuti 7 kabupaten, tiap kabupaten mengirimkan 1 tim yang terdiri dari 5 orang.  

“Kriteria yang dinilai adalah teknik proses pembuatan, kecepatan ketepatan waktu, kesempurnaan cita rasa, penyajian dan kerapian dalam penataan. Penganan Mangenta ini hanya ada di Kalimantan Tengah, tidak ada didaerah lainnya. Tradisinya penganan ini dibuat sebelum masa panen tiba,” jelasnya. 

Sedangkan di Stadion Panunjung Tarung Kapuas, sedang diperlombakan Manetek, Maneweng dan Manyila kayu. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, artinya adalah yakni lomba menebang, memotong, dan membelah kayu. 

Lomba ini diikuti oleh 9 team yang berasal dari 9 Kabupaten. Dalam 1 team terdiri dari 3 orang. Di hari yang sama, digelar Lomba Jukung Tradisional, atau lomba dayung, di Pelabuhan Danau Mare. Dalam 1 perahu, ada 6 orang, diikuti 7 team putera dari 7 kabupaten dan 5 team puteri dari 7 kabupaten. Dalam perlombaan ini menggunakan perahu kayu dan dayung kayu. 

Guntur menambahkan, ada satu permainan tradisional dalam Festival Budaya Isen Mulang 2018.

“Ada permainan yang baru kali ini diangkat. Yaitu sepak sawut, atau  permainan sepak bola api. Permainan ini ada nilai religinya sejarahnya. Dahulu, nenek moyang kita kalau menunggu jenazah keluarga yang meninggal, malamnya dibuatlah bola api supaya tidak tidur dan tahan mata berjaga. disitu ada tawa kesenangan,” terangnya.

Ketua Tim Pelaksana Calendar Of Event Kemenpar, Esthy Reko Astuti, menyambut baik gelaran ini. “Ada banyak kegiatan menarik yang disiapkan penyelenggara. Dan ini bagus, karena masyarakat diberikan kesempatan untuk memilih,” kata Esthy yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya