GenPI.co 
Nusantara Satu meluncur ke luar angkasa diantarkan oleh pesawat ulak-alik Falcon 9 kepunyaan SpaceX pada tanggal 22 Februari pukul 08:45 WIB dari Tanjung Kanaveral di Florida. Satelit Nusantara Satu dirancang dan dibuat sejak tahun 2017 oleh perusahaan AS Maxar Technologies dengan biaya Rp 3.2 triliun. Satelit ini juga dilengkapi dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang dapat memberikan layanan internet pita lebar dengan kapasitas lebih besar daripada satelit konvensional.
Setelah tiga minggu masa persiapan, diharapkan Nusantara Satu dapat menghubungkan 25 desa dan 25 juta orang di Indonesia dengan internet broadband. Setelah berada di luar angkasa, dalam tiga minggu Nusantara Satu akan menuju orbitnya di 146 derajat bujur timur yang berada di langit Papua dan mulai melakukan serangkaian uji coba. Bobot muatannya mencapai 4.100 kilogram.
(Satelit nusantara 1 di luar angkasa, sumber: Manado Tribun News)
Nusantara Satu adalah yang pertama dari rangkaian satelit Nusantara, Nusantara Dua akan mengudara tahun 2020 dan Nusantara Tiga tahun 2022. Ketiga satelit Nusantara ini diluncurkan dengan target untuk memenuhi kebutuhan sambungan pita lebar di Indonesia yang mencapai 150 Gbps, sambungan pita lebar yang ada saat ini hanya mampu memenuhi lalu lintas data sebanyak 30 Gbps.
Sementara pesawat ulak-alik yang membawa satelit ini yakni Falcon 9 adalah pesawat milik perusahaan SpaceX yang berpusat di Hawthorne, California dan dimiliki oleh Elon Musk, ilmuwan dan miliarder pemilik merek mobil listrik Tesla. SpaceX adalah proyek ambisius Elon Musk yang ingin mengirim manusia ke Mars.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
