GenPI.co 
GenPI.co - Menurut survei yang diberikan oleh lembaga profesional kesehatan Jenewa Madani Indonesia dari UNICEF 90 persen dari 6.000 responden remaja putri telah menyatakan berhenti mengonsumsi TTD selam periode pandemi.
Pandemi ini secara serius telah mengintrupsi pelayanan gizi penting bagi remaja yang berdampak besar pada status gizi mereka.
BACA JUGA: Jangan Salah! Stretch Mark juga Bisa Dialami Para Remaja Lo
Prof Veni Hadju sebagai pakar gizi webinar tentang pentingnya pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri selama pandemi, Minggu, (18/10), memaparkan perkembangan anemia bagi remaja putri.
Bagi remaja putri yang menderita anemia akan mengalami penurunan imunitas tubuh, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran serta produktivitas mereka di usia remaja.
"Jika anemia tanpa penanganan hingga mereka hamil, tidak hanya berdampak pada dirinya tetapi juga janinnya seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) atau bahkan menyebabkan kematian bayi dan janin," katanya.
BACA JUGA: Media Soial Memicu Frustrasi Lebih Tinggi Terhadap Remaja Putri
Ia menyatakan bahwa prevalensi anemi remaja putri meningkat saat pandemi covid-19. Untuk itu, ia mengimbau untuk menjaga pola makan yang mengandung zat besi dan tablet penambah darah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
.webp)
