Belum Tentu Desember, Pendistribusian Vaksin Covid-19 Bisa Molor

Belum Tentu Desember, Pendistribusian Vaksin Covid-19 Bisa Molor - GenPI.co
Ilustrasi vaksin covid-19. Foto: India Times

GenPI.co - Pendistribusian vaksin covid-19 oleh Pemerintah Indonesia yang sedianya di bulan Desember tampaknya belum mencapai kata final.

Saat ini Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pemegang lisensi uji klinis vaksin.

BACA JUGAIDI Tegur Keras Selebritas yang Tampil di TV Tanpa Masker

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih mengatakan, pihaknya kini masih dalam fase penelitian oleh BPOM.

"Otoritasnya ada di BPOM, yang mempelajari hasil uji klinis fase satu, fase dua, laporan uji klinis yang berjalan di Bandung, Jawa Barat," ungkap Daeng kepada awak media, Kamis (5/11)./2020

Terkait dengan perkembangan uji klinis BPOM, Daeng percaya bahwa BPOM bisa melakukan proses ini dengan maksimal, kendati belum bisa dipastikan kapan hasilnya akan final.

"Pihaknya melihat BPOM yang memiliki kemampuan bertaraf internasional tentu bisa melakukannya. Sehingga IDI mendukung langkah-langkah yang dilakukan BPOM," imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyampaikan, kini pemerintah masih menyelesaikan tahapan pengembangan uji klinis fase 3.

Alur pertama pengembangan vaksin ialah melakukan penelitian dasar. Di mana ilmuwan menelusuri mekanisme potensial berdasarkan ilmu sains dan biomedis.

Dalam penelitian dasar para ilmuwan meneliti tentang virusnya, sel-sel terkait virus, sel-sel yang diinfeksi virus tersebut kemudian diperbanyak.

“Sel-sel yang diperbanyak ini akan diteliti dan dilihat bagaimana reaksinya. Selanjutnya diekstraksi virusnya, dalam jumlah yang lebih banyak," ujar Wiku.

Tahap kedua ialah uji praklinik. Tahap ini untuk memastikan bahwa vaksin yang dibuat dilakukan pengujian terhadap sel dan dilanjutkan dengan hewan percobaan. Tahapan ini sering disebut studi In Vitro dan In Vivo.

Tujuannya untuk mengetahui keamanan vaksin sebelum diujicobakan kepada manusia.

"Proses ini kita ingin memastikan bahwa sel-sel atau badan sel yang dimatikan dari virus ini diambil dan dimodifikasi supaya bisa menjadi bahan vaksin yang tepat sebelum diuji pada uji Preklinis," imbuhnya.

BACA JUGAIDI Somasi Menkes Terawan Soal Isu Panas Ini

Setelah uji Praklinik berhasil, maka dilanjutkan uji klinis fase 1. Para ilmuwan memastikan sampel vaksin minimal 100 dosis, yang diujicobakan pada manusia untuk memastikan keamanan pada manusia. Serta menilai farmakokinetik dan farmakodinamik.(*)

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya