
Setelah Si Perut Laper hadir, terjadi peningkatan arah pemanfaatan lahan S1 sebesar 40 persen dan penurunan arah pemanfaatan lahan S2 dan S3 sebesar 60 persen.
Peningkatan penggunaan lahan S1 dan penurunan penggunaan lahan S2 dan S3 menjadi indikator keberhasilan Si Perut Laper.
Kepala Bank Indonesia Jabar, Herawanto mengatakan, pemanfaatan hasil inovasi dan teknologi merupakan langkah strategis untuk memitigasi risiko krisis pangan global yang akan berdampak kepada Indonesia dan Jabar.
"Kita harus mengambil langkah strategis untuk menjaga ketahanan pangan. Antara lain melalui kualitas dan produktivitas produksi pertanian menggunakan teknologi termasuk mekanisasi bahkan digitalisasi," ucap Herawanto.
Selain itu, juga perlu melibatkan partisipasi generasi milenial untuk membentuk sumber daya nanusia (SDM) yang unggul.
BACA JUGA: Tidak Terlalu Terdampak Covid-19, Sektor Pertanian Paling Tangguh
"Kita harus menjaga distribusi pangan melalui pembangunan infrastruktur pendukung, menjaga stok pangan untuk memenuhi kebutuhan distribusi melalui sarana dan prasarana pendukung melalui sistem resi gudang," tuturnya. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News