GenPI.co 
Liburan sering kali identik dengan aktivitas bersenang-senang, kumpul bersama keluarga dan menghabiskan uang yang tidak sedikit. Namun, hal berbeda dilakukan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Banana Pirates merupakan komunitas SocioTraveling, yaitu komunitas yang mempunyai concern bagaimana aktifitas traveling juga punya sosial impact.
Nama Banana Pirates lahir dari empat mahasiswa IPB yang melakukan fundrising dengan menjual pisang, dan menyukai karakter anime bajak laut. Komunitas ini sudah terbentuk dari tahun 2016.
“Diawal dulu ketika kita belum kepikiran buat komunitas sosial, kami diawal ini ya cuma jalan-jalan aja, dan setiap ingin jalan-jalan selalu jual pisang dulu. Kebetulan kami juga menyukai kartun bajak laut (pirates),” jelasnya Muhammad Majib Firman Siregar, salah satu anggota komunitas saat ditemui dalam acara Jakarta Syariah Halal Festival di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (8/03/2019).
Majib mengatakan jalan-jalan kesuatu tempat harus ada sosialnya dan jangan sampai melupai aspek-aspek yang tertera. Semua kegiatan yang dilakukan merupakan salah satu wujud visi Banana Pirates.
“Selama ini sudah projek ke kamboja, yang membangun madrasah di sana. Lalu juga ke Pulau Pisang yang berada di pesisir barat Lampung, di sana kami melakukan kegiatan sosial seperti mengajar anak-anak terkait Pendidikan, cinta budaya dan lingkungan. Setelah itu, ke desa wisata warung Banten, di sana kita merehabilitasi lahan-lahan yang terdampak oleh pertambangan,” tambahnya.
Untuk semua kegiatan yang dilakukan oleh Banana pirates tidak harus anak IPB, namun terbuka di berbagai media sosial. Yang terpenting bersedia untuk komitmen dan ikut serta dalam semua kegiatan yang akan dilakukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
