
Adapun, informasi yang saat ini beredar masih sebatas seberapa banyak jumlah vaksin yang datang ke Indonesia.
Sementara itu, turunan informasi lain, seperti vaksinasi gratis atau tidak, tes uji vaksin hasilnya seperti apa, masih belum jelas.
“Kasihan warganya, masih bingung. Bedain vaksin dan terapi plasma saja belum bisa,” kata dia.
Tirta menyarankan pemerintah untuk memperbaiki pola komunikasi ke masyarakat, terutama terkait dengan pembagian vaksin.
“Kalau yang datang cuma 1,2 juta jangan beri keamanan palsu. Berikan informasi secara bertahap,” kata dia.
Menurut Tirta, sebelum jumlah vaksin dijabarkan ke publik, alangkah lebih baik pemerintah bisa memberikan informasi lain tentang vaksin agar tidak menimbulkan kekeliruan.
“(Vaksin) Bayar tidak, aman tidak, wajib tidak, dan lain-lain,” Kata Tirta.
Ketika hal-hal yang mendasar saja masih belum jelas, lalu datang kabar vaksin, maka hasilnya masyarakat yang kebingungan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News