Tegaskan Warna Klasik Nusantara, Kemenpar Ubah ITTF 2019 Menjadi Galeri Batik

Tegaskan Warna Klasik Nusantara, Kemenpar Ubah ITTF 2019 Menjadi Galeri Batik - GenPI.co

Konservasi batik memang diperlukan saat ini. Sebab, ada beberapa motif batik yang mulai langka. Sebut saja motif Gringsing yang berbentuk seperti sisik ikan. Ada juga motif Kerton yang berbentuk seperti tempelan potongan-potongan obyek segi 4. Motif Kerton ini dahulu berkembang pesat di daerah pesisir, Yogyakarta, dan Solo. Batik langka lainnya, Asthabrata, Wisnu Mamuja, Baruna Wicakswa, dan Bayu.

“Workshop batik ini menjadi metode konservasi terbaik. Uniknya lagi, ini disebarkan di mancanegara. Dengan cara batik akan lestari. Bukan itu saja, ada value besar yang diterima Indonesia. Batik ini bisa menjadi daya tarik wisata. Industri juga mendapatkan aspek komersiil langsung,” papar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.

Aspek komersiil batik sangat menggiurkan. Mengacu konsep Enggar Collection (EC) di ITTF 2019, stok batiknya tinggal 30 potong. Rumah batik EC sebelumnya membawa 200 potong batik ke ITTF 2019. Harga batik yang ditawarkan berkisar Rp500 Ribu hingga Rp3 Juta per potong. Selain batik, EC juga menawarkan tenun dan lurik. Lurik ini adalah tenun yang diberi motif batik pada bagian tertentu.

“Batik ini memang karya adilihung Indonesia. Motif dan esensinya sangat khas. Kehadiran batik ini bisa menaikan value pariwisata Indonesia, apalagi dunia sudah mengakui posisi batik. Silahkan datang langsung ke Indonesia dan dalami seni membatik ini,” jelas Kabid Pemasaran Area Sulawesi & Filipina Kemenpar Ni Putu Gayatri.

Menjadi 1 dari sekian banyak rumah batik, karya EC bisa dinikmati langsung di Jalan Sukabumi Utara, Jakarta Barat, Indonesia. Untuk pemesanan langsung bisa menghubungi nomor +62-818740443 atau (021) 5363813. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menerangkan, ITTF 2019 telah membagikan banyak inspirasi bagi masyarakat Filipina dan dunia.

“Waktu penyelenggaraan ITTF 2019 ini sangat pendek. Kalau ingin detail belajar batik atau lainnya bisa langsung ke Indonesia. Bukan hanya batik, Indonesia juga memiliki keeksotisan tenun dan songket. Ada banyak daerah yang mengembangkan ini. Sembari belajar, wisatawan bisa menikmati sisi budaya lain dan alamnya sekaligus. Kami tunggu Anda di Indonesia,” tutup Menpar. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya