GenPI.co 
Dua jempol deh buat PT Angkasa Pura I (Persero). Bandara baru Ahmad Yani Semarang dibangun dengan konsep 'mengapung' di atas air. Teknologi dan Ecogreen digabung jadi satu. Nuansanya dijamin keren abis.
"Kami pakai teknologi sistem prefebricated vertikal drainase (PVD). Itu adalah sistem drainase buatan yang dipasang di dalam lapisan tanah lunak. Penopangnya menggunakan tiang pancang sedalam 50 meter," kata Direktur Utama Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, beberapa waktu lalu.
Floating airport pun langsung dibangun di atas lahan lunak rawa. Sebagian besar berair. Teknologi itu diterapkan untuk akses jalan masuk dan keluar bandara. Jadi user bandara nantinya akan jalan 'mengapung' di atas rawa yang dulunya tambak milik warga. Dijamin mumpuni. Maklum, pengembangan bandara ikut ditopang bujet Rp.2,07 triliun.
Dengan dana besar seperti tadi, terminalnya pun diset sangat gaul. Eksterior dan interiornya dijamin paten. Standarnya sudah kelas dunia. Tiga lantai yang dibangun, lift, eskalator, garbarata, sampai ruang tunggu, semuanya diset sangat cozzy. Delay pesawat pun dijamin nggak bakal bikin boring jika sudah masuk di ruang ini.
Terminal baru juga akan dilengkapi dengan sentuhan nuansa air. Mulai dari terminalnya , gedung parkir, sampai waterlandpark area, semua disesuaikan dengna lingkungan sekitar yang sudah floating airport. Akan ada kolam-kolam taman dan air mancur. Bangunan terminal baru ini nantinya sebagian besar berdiri di atas air dan dikelilingi kolam. Area bandaranya bahkan sudah ditanami 24 ribu pohon mangrove untuk menghijaukan area. Sangat Ecogreen.
"Kebutuhan air menjadi utama, sehingga kita terapkan teknologi osmosis filter. Kita manfaatka n air laut menjadi air tawar. Ini untuk memenuhi kondisi air bagi mangrove, danau buatan, serta air bersih penumpang," ujar Faik.
Nah, untuk menikmati bandara baru itu, kudu bersabar gaes. Karena saat ini, pembangunan masih memasuki tahap topping off (penutupan atap, Red) Terminal Bandara. Maksudnya sih biar adem. Rencananya, pada Mei 2018 terminal baru ini akan beroperasi. Semua akan ditopang dengan syarat minimum untuk melayani penumpang. Pengoperasian penuh terminal bandara sendiri ditargetkan pada November 2018.
“Bandara ini akan mendapatkan Gold Certificated dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Aspek desain Bandara Ahmad Yani sekarang sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikat itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
