Java Jazz 2018 Sukses Pikat Anak Muda Jaman Now

Java Jazz 2018 Sukses Pikat Anak Muda Jaman Now - GenPI.co
Musisi jaman now berhasil membius penonton dengan musikalitasnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Java Jazz 2018 kembali tinggalkan kesan wow. Gimana nggak, guys, ajang pertunjukan pemusik jazz  yang digelar pada 2-4 Maret silam itu  hadir dengan konsep yang millennial banget. Kerja keras panitia itu nggak sia-sia. Acara yang berlangsung si JIExpo Kemayoran, Jakarta ini sukses memikat  anak-anak muda jaman now.

Ini bukan asal klaim, guys. Lihat saja, stage-stage yang tampak bergaya urban. MLD Bus Stage berada di area food court menjadi ‘base camp’ artis-artis zaman now seperti Jaz, Fourtwnty, Pusakata, Afgan, Isyana saraswati, dan lainnya.

Panitia Java Jazz Festival paham betul bagaimana mengondisikan lokasi pertunjukan dengan menggabungkan antara stage dan juga food cout.  Panggung yang terbuat dari Mini Bus menjadi ruang para artis. Stand-stand kuliner berada di samping kanan dan kiri stage membentuk sebuah lingkaran dan di tengah-tengah food court tersebut terdapat lesehan dengan hiasan lampu-lampu bohlam dan botol-botol kaca. Ada juga meja-meja makan dengan payung-payung taman. Keren, kan?

Nggak heran jika MLD Stage Bus tetap ramai meski bagi sebagian penonton hanya akan menyinggahinya saat merasa lapar. Namun  bagi  anak muda zaman now, tempat ini berhasil membuat mager alias malas bergerak. Akses toilet pun dekat karena bersebelahan dengan BNI Hall. Bak sampah yang banyak serta petugas kebersihan yang selalu stan by menambah nyaman karena hampir tidak ada sampah yang berserakan di tanah.

Tak hanya panggung yang dikonsep asyik al a anak muda zaman now. Bahkan bak sampah juga dibuat sekeren mungkin.  Bak  sampah itu hadir dengan sistem pilah dan dilapisi dengan infografis. Tempat sampah berbentuk segitiga dengan 3 lubang. Pada sisi luar bak sampah terdapat informasi tentang pembedaan sampah dan tempat membuangnya berdasarkan jenis sampah, yaitu bekas bungkus makan yang basah, kering, serta putung rokok.

Ada 4 titik toilet dengan masing-masing 5 kamar kecil yang dijaga oleh petugas kebersihan. Setiap ada penonton yang ke luar dari kamar mandi, petugas kebersihan dengan sigap mengeringkan kembali kamar kecil dan wastafle. Jadi, penonton tidak sempat melihat kamar mandi basah karena percikan air.

Paling jempolan adalah petugas tiket yang menjadi ujung pelayanan Java Jazz Festival. Ada 16 pintu masuk dan tiap pintu ada 6 petugas tiket. Banyak bukan? Bukan membuat riuh tapi justru membuat penonton merasa mendapat pelayanan cepat dan nyaman sebab setia petugas selalu tersenyum sebelum memulai pembicaraan baik saat meminta memperlihatkan tiket, cek isi tas, scan barcode, hingga menyobek tiket. #JavaJazzEmangOK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya